Semarang, albrita.com–Selama hampir tiga dekade, Kelompok Tani Al Barokah Semarang menjadi pionir pertanian organik di Indonesia. Dengan konsistensi tanpa kompromi, kelompok ini menolak konsep “semi organik” dan teguh pada prinsip yang mereka yakini sebagai jalan perjuangan: “Organik adalah jalan jihad.”
Bagi mereka, pertanian organik adalah jalan perjuangan, sebagaimana tagline yang mereka usung: “Organik adalah jalan jihad.” Dilansir alamorganik.com
Dibimbing oleh pendiri sekaligus penggerak utamanya, KH Mustofa, Al Barokah berhasil memproduksi berbagai bibit padi bersertifikat, pupuk organik cair dan padat, hingga produk akhir berupa beras organik dan katul organik yang juga telah bersertifikat.
Menariknya, seluruh produk ini dibagikan gratis kepada anggota kelompok maupun petani lain yang berkomitmen menempuh jalur organik. Syaratnya satu: tidak boleh menggunakan pupuk kimia sedikit pun.
Keberhasilan Al Barokah tidak hanya berhenti di sawah. Mereka juga menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kurikulum pertanian organik yang kini telah dijadikan acuan di berbagai sekolah dan universitas. Dedikasi itu membawa kelompok ini meraih empat kali predikat Petani Teladan Tingkat Nasional.
“Pak Kyai Mustofa selalu membuka diri bermitra dengan siapa saja yang benar-benar konsisten organik. Beliau bahkan sudah membangun ekosistem hulu-hilir pertanian padi organik tanpa menjual bibit ataupun pupuk,” ujar Ferieny, Pengurus 3GO Nasional.
Namun, tantangan tetap ada. Saat ini Al Barokah kekurangan pasokan hingga 80 ton beras organik bersertifikat per bulan akibat tingginya permintaan. Menanggapi hal itu, Ferieny menegaskan bahwa apa yang dilakukan Al Barokah adalah bentuk pemberdayaan sejati.
“Ini contoh nyata mencerdaskan petani. Bukan menyuruh mereka membeli produk, tapi membangun kesadaran dan kemandirian,” katanya.
Dengan konsistensi dan visi yang kuat, Kelompok Tani Al Barokah bukan hanya menjaga tanah tetap subur, tetapi juga menumbuhkan harapan bahwa pertanian organik bisa menjadi jalan keberkahan dan kemandirian bangsa. (al)