Hati-hati ini penggembosan program Pak Prabowo, tulis acount Tardi Tardi
Banggai Kepulauan, albrita.com — Ratusan siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah dilarikan ke Rumah Sakit Trikora Selatan pada Rabu (17/9) setelah mengalami gejala keracunan massal. Insiden ini terjadi usai para siswa menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di sekolah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, para siswa mengalami gejala mulai dari mual, muntah, hingga pusing tidak lama setelah menyantap hidangan MBG. Pihak sekolah langsung mengevakuasi siswa yang sakit ke fasilitas kesehatan terdekat, sebelum akhirnya sebagian besar dirujuk ke RS Trikora Selatan.
“Korban terus berdatangan sehingga kami harus membuka ruang perawatan tambahan. Saat ini kondisi siswa dalam penanganan medis,” kata salah satu tenaga kesehatan RS Trikora Selatan.
Kabar keracunan massal ini viral di media sosial setelah akun IST News mengunggah informasi dengan judul “Kenapa MBG Sering Ada yang Keracunan?”. Hingga Kamis pagi, unggahan tersebut sudah dibagikan lebih lima ribu kali dan menuai banyak komentar dari warganet yang menyoroti kualitas makanan MBG.
Menanggapi kejadian ini, Dinas Kesehatan Banggai Kepulauan bersama aparat kepolisian telah turun melakukan investigasi. Sampel makanan yang dikonsumsi siswa sudah diambil untuk diuji laboratorium guna mengetahui penyebab pasti keracunan.
“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Namun, pengawasan distribusi dan penyajian makanan MBG akan segera diperketat,” ujar pejabat Dinkes Banggai Kepulauan.
Program MBG sendiri merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah. Meski demikian, insiden keracunan massal ini memunculkan kritik dari masyarakat mengenai standar kebersihan dan keamanan pangan dalam pelaksanaannya.
Hingga berita ini diturunkan, seluruh siswa korban keracunan masih dalam pemantauan tenaga medis, dan belum ada laporan korban jiwa.
Beragam komentar dari warganet: account M Maxsum ZaZg mengatakan, masyarakat inginnya pendidikan gratis SD, SMP, SMA, Kuliah….bukan makan gratis…dgn sekolah gratis ekonomi menengah ke bawah bersaing menciptakan bibit2 calon penerus bangsa yg baik, pandai dan cerdas.
Encu Kutir menulis, klo dihitung, memang benar kata ketua BGN maupun Menko, bahwa kasus kerasunan ini keciiil prosentasenya, tapi terkait keselamatan jiwa, prosentase keciiilll ini BUKAN HAL SEPELE. Entah dimana letak kelirunya, sampe hari ini, kejadian keracunan seperti tidak ada investigasi-nya. Malah Menko bilang, “itu karena perut siswa belum terbiasa,” disertai emoji menangis.
Komentar lain dari Tardi Tardi menulis begini. Kalau dipikir waras, makanan yg dimasak pagi trus di sajikan 2 jam kemudian, dgn bahan-bahan yang diawasi ahli gizi, kok bisa meracuni seperti ini, itu tidak masuk akal, kecuali ada sabotase di tabur racun, hati-hati ini penggembosan program p Prabowo. (**)