Atlet Bulu Tangkis Sungai Penuh: Emas untuk Daerah, Perjuangan Ditanggung Sendiri

- Jurnalis

Minggu, 21 September 2025 - 00:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sungai Penuh, albrita.com–Kota Sungai Penuh boleh berbangga, kontingen bulu tangkisnya pulang dengan 14 medali di Kejurprov Jambi 2025. Delapan emas, satu perak, dan lima perunggu. Hasil yang menggetarkan. Namun di balik kilauan emas itu, tersimpan kenyataan pahit: pemerintah hanya jadi penonton.

Atlet dan orang tua mereka harus menanggung seluruh biaya: dari latihan, transportasi ke Kuala Tungkal, penginapan, hingga makan sehari-hari. KONI? Hanya sanggup membayar biaya pendaftaran. Ya, sekadar uang registrasi, lalu cuci tangan seakan tugas sudah selesai.

Ironisnya, Ketua KONI Kota Sungaipenuh, Harfendi Johar, dengan enteng mengakui fakta ini. Ia menyebut “tidak ada anggaran” sebagai alasan. Lebih parah lagi, ia malah memuji perjuangan atlet dan orang tua, seakan penderitaan mereka adalah bukti keberhasilan pembinaan. Sungguh logika jungkir balik: ketika pemerintah gagal, rakyat yang diminta jadi pahlawan.

Baca Juga :  Wushu Jambi Sumbang Medali Emas di PON Bela Diri 2025 Kudus

Lalu, untuk apa KONI dibentuk jika sekadar jadi kantor papan nama? Untuk apa pemerintah mengumbar janji pembinaan atlet, jika kenyataannya ketika atlet butuh, yang diberikan hanyalah kata-kata manis?

Pemerintah Kota Sungaipenuh mestinya malu. Medali emas ini bukan hasil kerja mereka, tapi hasil keringat atlet yang berjuang tanpa fasilitas, tanpa seragam, bahkan tanpa dukungan logistik yang layak. Prestasi ini lahir bukan dari kebijakan, melainkan dari kantong pribadi.

Di banyak daerah lain, pemerintah hadir memberi dukungan penuh. Di Sungaipenuh, atlet dibiarkan bertarung sendirian. Lalu ketika pulang membawa medali, jangan heran bila pejabat nanti berjejer di podium untuk ikut berfoto, tersenyum lebar seakan itu hasil kerja mereka.

Baca Juga :  Honorer dan Nakes RSUD M.H.A. Thalib Sungai Penuh Desak Gaji yang Tertunda

Kejayaan olahraga tidak lahir dari pejabat yang hanya pandai membuat alasan. Ia lahir dari keberanian pemerintah menempatkan atlet sebagai aset, bukan beban. Jika hari ini Sungaipenuh berjaya tanpa bantuan pemerintah, bayangkan betapa lebih dahsyatnya prestasi bila dukungan benar-benar ada.

Sayangnya, bagi pemerintah, olahraga hanya penting ketika ada medali untuk dipajang di spanduk ucapan selamat. Selebihnya, atlet dibiarkan berjuang sendirian. (***)

Berita Terkait

Pemkot Sungai Penuh Gelar Upacara Hari Pahlawan 2025, Serahkan Penghargaan dan Bantuan
Borneo FC Tundukkan Semen Padang 2-0, Raih Kemenangan ke-10 Beruntun
Kelompok Tani Adil Makmur Uji Coba Mesin Garap Sawah Bantuan Dinas Pertanian Sungai Penuh
Jasa H. Fauzi Siin Tak Pernah Dilupakan Pemkot Sungai Penuh
Kota Sungai Penuh Rayakan HUT ke-17, Walikota Alfin Gaungkan Semangat “Sungai Penuh Juara”
Penutupan Jambore PKK dan Pasar Rakyat Berlangsung Meriah, Pondok Tinggi Raih Juara Umum
Masyarakat Dukung Penuh MI Talang Lindung Jadi MIN
Warga Empat Kecamatan Sungai Penuh Diminta Waspada Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 12:05 WIB

Pemkot Sungai Penuh Gelar Upacara Hari Pahlawan 2025, Serahkan Penghargaan dan Bantuan

Senin, 10 November 2025 - 04:10 WIB

Borneo FC Tundukkan Semen Padang 2-0, Raih Kemenangan ke-10 Beruntun

Minggu, 9 November 2025 - 20:25 WIB

Kelompok Tani Adil Makmur Uji Coba Mesin Garap Sawah Bantuan Dinas Pertanian Sungai Penuh

Sabtu, 8 November 2025 - 18:05 WIB

Jasa H. Fauzi Siin Tak Pernah Dilupakan Pemkot Sungai Penuh

Sabtu, 8 November 2025 - 15:05 WIB

Kota Sungai Penuh Rayakan HUT ke-17, Walikota Alfin Gaungkan Semangat “Sungai Penuh Juara”

Berita Terbaru