Jakarta, albrita.com – Polemik rendahnya penyerapan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai perhatian serius Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menegaskan tidak ingin dana negara menganggur tanpa manfaat yang jelas.
Merespons hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menilai rencana Purbaya untuk merelokasi dana MBG ke program lain, termasuk pembayaran utang negara, adalah kebijakan yang tepat. Menurutnya, realokasi bukan sekadar memindahkan pos anggaran, melainkan memastikan setiap rupiah benar-benar berdampak nyata bagi masyarakat.
“Pak Prabowo ini kan menekankan efisiensi dan realokasi. Kalau dana sudah dialokasikan ke Program MBG tapi hanya terserap 10 persen, artinya 90 persen dana menganggur. Lebih baik dialihkan agar bisa segera digunakan,” ujar Qodari di Jakarta, Minggu (21/9/2025).
Qodari menambahkan, secara logika kebijakan ini sudah benar, namun pemerintah tetap harus mematangkan teknis pelaksanaan. Ia mengingatkan, jangan sampai anggaran yang dipindahkan justru kembali terhambat di program lain.
Ia juga menekankan pentingnya mengarahkan dana tidak terserap ke sektor yang langsung menyentuh kepentingan rakyat, seperti layanan dasar, kesejahteraan sosial, hingga pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Menurut Qodari, pemerintah juga perlu meningkatkan koordinasi antar-lembaga agar realokasi berjalan lancar. Ia menegaskan, komunikasi yang jelas antara kementerian teknis, daerah, hingga pihak pelaksana sangat penting untuk menghindari tumpang tindih program.
“Intinya jangan sampai masyarakat dirugikan. Dana negara harus terus berputar, karena kalau mengendap, berarti manfaatnya hilang,” ujarnya.
Selain itu, Qodari menyebut realokasi anggaran dapat membantu menjaga stabilitas fiskal di tengah berbagai tekanan global. Dengan penempatan dana pada sektor prioritas, pemerintah dinilai mampu menjaga kepercayaan publik sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional. (MDA*)