Jakarta, albrita.com – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menegaskan urgensi pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Pernyataan ini disampaikan seiring disetujuinya pagu anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2026 sebesar Rp 187,1 triliun oleh Komisi I DPR RI.
Agus menjelaskan, senjata canggih merupakan kebutuhan mutlak di tengah perkembangan teknologi perang global. “Kalau kita lihat peperangan sekarang, dunia sudah sangat canggih. Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman, bagaimana kita mau melindungi masyarakat?” ujar Agus usai menghadiri TNI Fair dalam rangka HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya, penguatan alutsista menjadi prioritas karena harga senjata modern sangat tinggi. Agus mencontohkan negara-negara lain, seperti Pakistan, yang mengalokasikan anggaran pertahanan besar untuk menjaga kedaulatan negaranya.
Kesepakatan pagu anggaran ini dicapai dalam rapat Komisi I DPR bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Kepala Staf Angkatan di Gedung DPR, Selasa (16/9/2025). Sjafrie menyatakan, anggaran yang disetujui akan difokuskan pada pembangunan kekuatan TNI, gaji pegawai, serta kesiapsiagaan menghadapi situasi nasional yang berkembang.
“Anggaran ini digunakan untuk kepentingan pembangunan kekuatan TNI, membayar gaji pegawai, dan untuk kewaspadaan nasional terhadap situasi yang berkembang dari waktu ke waktu,” kata Sjafrie.
Panglima TNI menekankan bahwa modernisasi alutsista tidak hanya soal keamanan, tetapi juga memastikan Indonesia mampu menghadapi berbagai ancaman di era globalisasi dan teknologi tinggi. Keputusan ini mendapat dukungan penuh dari DPR sebagai bagian dari strategi nasional menjaga kedaulatan dan keselamatan rakyat.
Dengan persetujuan pagu anggaran Kemhan 2026, TNI akan memprioritaskan pengadaan peralatan canggih, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta kesiapsiagaan operasional di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dan TNI dalam memastikan pertahanan negara tetap tangguh, adaptif, dan siap menghadapi tantangan keamanan modern di kawasan dan dunia internasional. (MDA*)