Jakarta, albrita.com– Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis data terbaru harga pangan nasional per Rabu (24/9/2025). Terlihat adanya tren berbeda antara beras dan cabai di pasar konsumen.
Harga beras medium turun menjadi Rp13.150 per kilogram dari sebelumnya Rp13.879 per kilogram, memberikan sedikit angin segar bagi rumah tangga. Namun, harga beras premium naik ke Rp17.300 per kilogram dari Rp16.009, sementara beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) naik menjadi Rp13.000 per kilogram dari Rp12.569. Fluktuasi ini dinilai wajar menjelang musim panen gadu yang baru akan masuk di beberapa daerah.
Di sisi lain, harga cabai rawit merah melonjak tajam hingga Rp61.667 per kilogram, naik signifikan dari Rp48.928 sehari sebelumnya. Kenaikan ini terutama dipicu pasokan yang terbatas di sejumlah sentra produksi. Lonjakan harga cabai menjadi perhatian serius karena bahan pokok ini sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Selain cabai, harga bawang juga mengalami tekanan di pasar, meski tidak setajam cabai. Peningkatan harga bawang dan cabai diprediksi akan menjadi tantangan bagi masyarakat, terutama menjelang hari-hari besar dan musim masak tradisional.
Bapanas menekankan pentingnya pemantauan ketat dan pengaturan pasokan agar harga pangan tetap stabil, mengingat bahan pokok seperti beras dan cabai sangat memengaruhi daya beli masyarakat.
Selain itu, beberapa daerah dilaporkan mengalami keterlambatan distribusi bahan pangan karena kendala transportasi dan cuaca, yang turut memengaruhi harga di tingkat konsumen. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah cepat untuk memastikan pasokan tetap lancar dan mencegah lonjakan harga yang merugikan masyarakat.
Ekonom dari lembaga riset pangan menyebutkan bahwa fluktuasi harga seperti ini sebenarnya masih dalam batas wajar, namun lonjakan harga cabai yang terlalu tajam dapat berdampak pada inflasi bulanan. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk memantau harga dan menyesuaikan belanja kebutuhan pokok agar tidak terlalu membebani anggaran rumah tangga.
Bapanas juga mengimbau para pedagang untuk tidak menimbun bahan pangan dan menjaga kestabilan harga di pasar. Langkah-langkah koordinasi dengan distributor dan petani diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan. (WF*)