Labkes Jabar: Bakteri & Nitrit Picu Ribuan Siswa Keracunan

- Jurnalis

Jumat, 26 September 2025 - 21:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Labkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi. Dok: Instagram/@labkesjabar

Kepala Labkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi. Dok: Instagram/@labkesjabar

Jakarta, albrita.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat kembali jadi sorotan setelah ribuan pelajar mengalami keracunan massal. Berdasarkan data hingga Jumat (26/9/2025), tercatat 3.384 siswa sakit, termasuk 1.333 korban di Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Labkesda Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi, mengungkap hasil pemeriksaan dari 163 sampel makanan MBG yang dikirim 11 dinas kesehatan kabupaten/kota. “Ada 20 kali kejadian luar biasa keracunan makanan. Hasil laboratorium menunjukkan temuan bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, Bacillus cereus, hingga Vibrio cholerae,” jelasnya.

Ryan menekankan faktor kebersihan sebagai penyebab utama. Air tercemar, peralatan dapur yang kotor, hingga higienitas pekerja yang buruk membuat makanan mudah terkontaminasi. “Pekerja yang sakit tidak boleh menangani makanan. Air dan alat masak harus memenuhi standar kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga :  BGN Stop Sementara Dapur MBG Usai 352 Pelajar Keracunan

Selain bakteri, uji kimia juga menemukan kandungan nitrit pada sebagian sampel. Kondisi ini mempercepat pembusukan makanan, apalagi jika disimpan di suhu ruang terlalu lama. “Makanan bergizi kaya nutrisi, tapi kalau tidak dikelola benar justru cepat basi dan berbahaya,” kata Ryan.

Labkesda juga mengingatkan gejala keracunan yang harus diwaspadai, mulai dari mual, muntah, diare, sakit perut, hingga dehidrasi. Pada kasus berat, keracunan bisa memicu gagal ginjal atau gangguan pernapasan. Ryan menyarankan siswa yang sakit segera mendapat perawatan medis, terutama bila muncul gejala parah.

Baca Juga :  Harga Cabai Naik Disejumlah Daerah, Di Sungai Penuh Tembus 80 Ribu

Pemerintah daerah diingatkan lebih ketat mengawasi penyediaan makanan MBG, termasuk memastikan standar kebersihan sesuai Permenkes No. 1096/2011. Penyimpanan makanan juga wajib sesuai aturan: tetap panas di atas 60 derajat atau dingin di bawah 5 derajat.

Kasus ini membuka kembali pertanyaan publik soal kualitas pengawasan program MBG yang diharapkan memberi manfaat besar bagi anak sekolah, namun justru menimbulkan risiko kesehatan jika tak diawasi ketat. (MDA*)

Berita Terkait

UAS Ajak Polri Jaga Toleransi dalam Ceramah di Mabes
Kapolri Lakukan Mutasi, 60 Perwira Dimutasi Sekaligus
KPK Selidiki Pertemuan Eks Bendum Amphuri dengan Yaqut
KPK Minta Publik Bersabar Soal Kasus Korupsi Kuota Haji
Gelar Rakernas, BKMT Tegaskan Peran Mencerdaskan Bangsa
Polri Kirim FPU 7 MINUSCA ke Afrika Tengah
Respons Seru Siswa SDN 04 Cipinang Terhadap Menu MBG
Andre Rosiade: Kalau Maling di BUMN, Tangkap Saja!

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 01:10 WIB

UAS Ajak Polri Jaga Toleransi dalam Ceramah di Mabes

Jumat, 26 September 2025 - 15:10 WIB

Kapolri Lakukan Mutasi, 60 Perwira Dimutasi Sekaligus

Jumat, 26 September 2025 - 14:10 WIB

KPK Selidiki Pertemuan Eks Bendum Amphuri dengan Yaqut

Jumat, 26 September 2025 - 12:10 WIB

KPK Minta Publik Bersabar Soal Kasus Korupsi Kuota Haji

Jumat, 26 September 2025 - 10:10 WIB

Gelar Rakernas, BKMT Tegaskan Peran Mencerdaskan Bangsa

Berita Terbaru

Ulama Ustaz Abdul Somad menegaskan pentingnya menjaga toleransi beragama di Indonesia. Sumber : Istimewa

Nasional

UAS Ajak Polri Jaga Toleransi dalam Ceramah di Mabes

Sabtu, 27 Sep 2025 - 01:10 WIB

Skuad yang ditepikan Timnas Indonesia senilai Rp 153,84 miliar! (Foto: ANTARA FOTO/HUMAS PSSI)

olahraga

Pemain Rp153 Miliar Ditepikan Timnas Indonesia

Jumat, 26 Sep 2025 - 23:59 WIB

Foto: Muhammad Robbani/detikSport

olahraga

Evan Dimas Santai Hadapi Cibiran Saat Vakum dari Sepakbola

Jumat, 26 Sep 2025 - 23:10 WIB