Sungai Penuh, albrita.com — Di tengah kabut dingin yang menyelimuti Desa Talang Lindung, Kota Sungai Penuh, Jambi secercah warna mulai kembali hadir di Taman Bunga Puti Senang.
Lama terabaikan, taman yang dulu jadi primadona, kini perlahan bersolek, bak gadis cantik yang kembali dipinang setelah lama dipingit.
Bagi warga Sungai Penuh, Puti Senang bukan sekadar ruang terbuka. Di masa jayanya, setiap sudutnya selalu ramai oleh tawa keluarga, keceriaan anak-anak di pondok dan bangku.
Hamparan bunga aneka warna menjadi latar bagi banyak kisah—dari pertemuan keluarga, piknik sekolah, hingga swafoto pertama generasi muda.
Namun waktu seolah membiarkannya terlelap. Rumput liar menutup jalan setapak, bunga-bunga layu, pondok tua, bangku reot menjadi saksi bisu masa keemasan yang redup.
Hari ini, Jumat (26/9), pemerintah kota mencoba membangunkan kembali “gadis” itu. Ratusan aparatur sipil negara dan tokoh masyarakat bergotong royong membersihkan taman, mengangkat sampah, mencabut gulma, hingga menata ulang area yang dulu berseri.
Tak sekadar hadir, Wali Kota Sungai Penuh Alfin bersama Wakil Wali Kota Azhar Hamzah ikut turun menanam bunga. Dengan cangkul dan bibit bunga di tangan, mereka menanam kembali harapan di sudut kota.
“Gotong royong ini bukan hanya soal bersih-bersih,” ujar Wako Alfin di sela kegiatan. “Ini adalah simbol kebersamaan dan kepedulian kita terhadap potensi daerah. Puti Senang harus kembali jadi kebanggaan Sungai Penuh.”
Semangat itu tampak menular. ASN yang biasanya berkutat dengan berkas kantor, hari ini menjelma tukang kebun dadakan. Semuanya menanam bunga berbagai jenis dan warna.
Taman Bunga Puti Senang kini tidak lagi jadi gadis pingitan. Ia menjadi simbol optimisme baru, bahwa pariwisata bisa tumbuh dari ruang sederhana yang akrab dengan warga.
Seperti bunga yang tumbuh setelah musim hujan, kota ini pun berharap akan lahir pendapatan baru dari sektor wisata.
Apresiasi pun disampaikan Wali Kota Alfin untuk semua pihak yang terlibat. “Kita ingin taman ini hidup kembali. Bukan hanya untuk keindahan, tapi juga sebagai ruang bersama yang menghidupkan ekonomi dan menumbuhkan rasa cinta pada kota kita,” katanya.
Di antara tawa dan peluh para peserta gotong royong, Puti Senang benar-benar tampak seperti sedang bersiap untuk menyambut pengunjung membawa harapan besar bagi daerah disektor wisata.
Warga Talang Lindung pun menyambut gema goro dengan ikut serta tokoh masyarakat dan aparat pemerintah desa, bersama Wako Alfin menanam bunga.
Tak ketinggalan produk UMKM Desa Talang Lindung pun digelar menambah semarak suasana goro memper-elok wajah Taman Bunga Puti Senang.
Dan mungkin, dalam waktu tak lama lagi, Taman Bunga Puti Senang akan kembali menjadi ruang di mana warga bisa menata kenangan, sembari menikmati semerbak bunga yang mekar dengan cerita baru.
Harapannya Taman Bunga Puti Senang jadi salah satu sektor menaikkan PAD Kota Sungai Penuh. Semoga. (al)