Jakarta, albrita.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan meningkatnya agresi militer Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Serangan itu menewaskan puluhan warga sipil dan melukai lebih dari 200 orang.
Juru Bicara PBB, Stéphane Dujarric, menyebut Israel melancarkan serangan udara rata-rata setiap delapan hingga sembilan menit. Bahkan, tembakan diarahkan ke warga Palestina yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan.
“Operasi militer Israel semakin intensif dengan dampak menghancurkan bagi warga sipil,” ujar Dujarric, mengutip data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Jumat (26/9).
Kondisi kemanusiaan di Gaza kian memburuk setelah Israel menolak bekerja sama dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Padahal, selama puluhan tahun UNRWA menjadi penyalur utama bantuan di wilayah itu.
Ratusan pusat distribusi bantuan yang dikelola UNRWA kini ditutup. Sebagai gantinya, hanya empat pusat baru yang dibuka dengan dukungan Amerika Serikat dan Israel melalui Dana Kemanusiaan Gaza.
Otoritas setempat menegaskan pasukan Israel juga kerap menembaki warga yang tengah menunggu bantuan. Situasi ini menambah penderitaan masyarakat Gaza yang kini menghadapi krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan. (WF*)