Madiun, albrita.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung ke lahan pertanian di Dusun Seweru, Desa Kare, Kabupaten Madiun, Jumat (26/9/2025). Ia ingin memastikan kondisi para petani tomat yang sedang menghadapi anjloknya harga akibat panen raya.
Khofifah menyebut, saat ini Jawa Timur mengalami deflasi di 14 kota dan kabupaten. Salah satu penyebab utamanya adalah over supply tomat yang membanjiri pasar.
“Saya cek langsung di lapangan, harga tomat hanya Rp2.000 per kilo. Ini jelas merugikan petani,” ujar Khofifah usai berbincang dengan Wagimun (62), salah satu petani tomat di Kare.
Untuk mencegah kerugian makin meluas, Khofifah mengajak para bupati dan wali kota di Jawa Timur ikut membantu menyerap hasil panen dengan harga di atas pasaran. Menurutnya, langkah ini bisa menjaga stabilitas harga sekaligus melindungi petani.
Lebih jauh, Khofifah mendorong agar hasil serapan tomat bisa diolah dan disalurkan ke masyarakat, misalnya dalam bentuk jus tomat untuk anak-anak sekolah mulai dari PAUD hingga SD. Selain menyehatkan karena kaya vitamin, upaya ini juga dianggap efektif mengurangi risiko deflasi.
“Kita perlu gotong royong membantu petani. Kalau panen melimpah, jangan sampai mereka justru jatuh miskin karena harga terlalu rendah,” tegasnya. (WF*)