20 Siswa SD Pasar Rebo Keracunan Makanan Gratis

- Jurnalis

Selasa, 30 September 2025 - 16:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong Jalan Trikora, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG), Selasa (30/9). Ilustrasi (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong Jalan Trikora, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG), Selasa (30/9). Ilustrasi (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, albrita.com – Sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengalami dugaan keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (30/9).

Kejadian bermula ketika sekolah menerima kiriman makanan sekitar pukul 06.00 WIB. Usai olahraga pagi, para siswa mulai makan, namun tak lama kemudian beberapa anak muntah. Melihat kondisi itu, guru langsung menghentikan seluruh siswa agar tidak melanjutkan makan.

Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya, mengatakan total ada sekitar 20 siswa yang menunjukkan gejala keracunan. Dari jumlah itu, lima siswa sempat dilarikan ke RSUD Pasar Rebo sebelum akhirnya dipulangkan karena kondisi sudah membaik.

Baca Juga :  KPK Limpahkan Risna Sutriyanto ke Jaksa Penuntut Umum Kasus Suap Proyek KA

Menindaklanjuti insiden ini, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur turun ke sekolah untuk memeriksa kondisi siswa dan meninjau makanan yang disajikan. Sebanyak 240 kotak makanan yang tersisa langsung ditarik untuk diperiksa lebih lanjut.

Kasus keracunan akibat program makanan bergizi gratis bukan pertama kali terjadi. Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat hingga 27 September 2025, ada 8.649 anak menjadi korban. Sementara Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan per 25 September 2025 sudah ada 5.914 kasus keracunan terkait program serupa.

Baca Juga :  KPK Minta Publik Bersabar Soal Kasus Korupsi Kuota Haji

Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menduga jumlah korban sebenarnya lebih banyak karena masih ada potensi kasus yang tidak dilaporkan.

Program MBG kini menjadi sorotan publik, terutama soal kualitas makanan serta pengawasan di dapur produksi agar kasus serupa tidak terus berulang. (WF*)

Berita Terkait

Bahlil Pastikan Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB Usai Longsor Tambang Grasberg
PMI Asal Blitar Jadi Korban Kekerasan Sadis di Malaysia, KBRI Bergerak Cepat
SSDM Polri Tingkatkan Karakter Polisi Lewat Seminar di Jakarta Selatan
Ledakan Kapal Federal II di Batam, 10 Tewas dan 18 Luka-luka
Surya Paloh Temui Menhan Sjafrie Bahas Semangat Bangsa
Menhan Sjafrie Pastikan Pesawat Tempur J-10 Segera Terbang di Jakarta
Kemenkum Dorong Proposal Royalti Musik Digital untuk Musisi Indonesia
Kapolda Metro Jaya Serahkan 13 Mobil Patroli untuk Pamapta

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 06:06 WIB

Bahlil Pastikan Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB Usai Longsor Tambang Grasberg

Kamis, 16 Oktober 2025 - 01:02 WIB

SSDM Polri Tingkatkan Karakter Polisi Lewat Seminar di Jakarta Selatan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:02 WIB

Ledakan Kapal Federal II di Batam, 10 Tewas dan 18 Luka-luka

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Surya Paloh Temui Menhan Sjafrie Bahas Semangat Bangsa

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:33 WIB

Menhan Sjafrie Pastikan Pesawat Tempur J-10 Segera Terbang di Jakarta

Berita Terbaru

Dua putri aktif latihan silat menyosong Kenduri SKO Enam Luhah Sungai Penuh 2026 (Foto: Dok: Delvia Prima)

Sungai Penuh

Kenduri Sko 2026, Momen Persatuan Enam Luhah Sungai Penuh

Kamis, 16 Okt 2025 - 06:59 WIB