Pasca Keracunan, Agam Hentikan Dapur MBG

- Jurnalis

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Agam Benni Warlis ketika membezuk korban keracunan MBG yang dirawat di RSUD Lubuk Basung.

Bupati Agam Benni Warlis ketika membezuk korban keracunan MBG yang dirawat di RSUD Lubuk Basung.

Lubuk Basung, albrita.com–Pasca dugaan keracunan setelah meyantap makanan bergizi gratis, Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menghentikan operasional Sarana Penyedia Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Peduli Karakter Anak ( YPKA) ini ternyata belum layak beroperasi.

Masih ada persyaratan yang belum lengkap. Salah satunya Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).

Padahal SLHS merupakan bukti pemenuhan standar mutu serta persyaratan keamanan pangan olahan maupun siap saji yang dikeluarkan Kemenkes.

Dilansir rakyatsumbar. id terkait hal tersebut, Bupati Agam Benni Warlis mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara SPPG Yayasan Peduli Karakter Anak ( YPKA) atau dapur MBG di Nagari Kampuang Tangah, setelah temuan kasus dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa PAUD / TK dan SD di Lubuk Basung.

Baca Juga :  Lelang Amal Siloam Dukung Skrining Payudara

Keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan masyarakat sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

“Karena SLHS belum ada, sementara operasional dapur MBG ini kita hentikan. setelah SLHS ada, baru kita lanjutkan,” kata Bupati Benni di Lubuk Basung, Rabu (1/10) malam.

Menurut bupati, pemerintah Kabupaten Agam saat ini sedang melakukan pelacakan terhadap sumber masalah.

“Sembari kita mentracking persoalan, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.

Baca Juga :  Udara Jakarta Tak Sehat, Warga Diminta Pakai Masker

Korban keracunan MBG di Agam ini masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung, RSIA Rizki Bunda , Puskesmas Manggopoh, Puskesmas Lubuk Basung dan Pustu Ujung Padang Nagari Kampuang Tangah.

Total berjumlah 86 orang yang terdiri dari 6 orang guru, 57 siswa, 2 orang wali murid dan 21 orang lagi dalam proses verifikasi data.

Pemerintah Kabupaten Agam telah menetapkan Kejadian Luar Biasa ( KLB) atas kasus ini.

Pemerintah Kabupaten Agam bersama instansi terkait terus memantau perkembangan kasus tersebut.
(*/syam)

Berita Terkait

Angin Kencang Rusak 18 Rumah di Bojongsoang
Bekasi Utara Krisis Air, PDAM Janji Normalisasi
Bali Siap Bangun PSEL, Masyarakat Tetap Diminta Pilah Sampah
Antrean Panjang di SPBU Bandar Lampung Akibat Kelangkaan Solar
Brigadir Polres Tanjung Balai Jadi Tersangka Curi Rp 6,4 Juta
Anggota DPR RI Firman Soebagyo Kritik Pernyataan Menko Pangan Soal Udang Terkontaminasi Radiasi
27 Tahun Berjuang, Al Barokah Jadi Teladan Pertanian Organik Nasional
Dinas Pertanian TTU Dorong Petani Terapkan Teknologi Organik Eco Enzyme dan Biosaka

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 02:30 WIB

Angin Kencang Rusak 18 Rumah di Bojongsoang

Minggu, 5 Oktober 2025 - 23:59 WIB

Bekasi Utara Krisis Air, PDAM Janji Normalisasi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:10 WIB

Bali Siap Bangun PSEL, Masyarakat Tetap Diminta Pilah Sampah

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:10 WIB

Antrean Panjang di SPBU Bandar Lampung Akibat Kelangkaan Solar

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 09:10 WIB

Brigadir Polres Tanjung Balai Jadi Tersangka Curi Rp 6,4 Juta

Berita Terbaru

Suara dentuman keras yang disertai cahaya menyerupai bola api muncul di langit Cirebon, Minggu (5/10/2025). Foto: Dok. Istimewa

Nasional

Meteor Terangi Langit Cirebon, Warga Heboh

Senin, 6 Okt 2025 - 10:00 WIB

Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya di Bandara Orly, Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Nasional

Prabowo Tegaskan Percepatan Program Makan Bergizi

Senin, 6 Okt 2025 - 05:00 WIB