Jakarta, albrita.com – Kapal-kapal Global Sumud Flotilla (GSF) diserang Israel pada Rabu (1/10) sekitar pukul 20.30 waktu Gaza. Delegasi Indonesia, Muhammad Husein, yang ikut dalam misi kemanusiaan, melaporkan bahwa kapal yang ditumpanginya kini menjauh dari kepungan Israel untuk membawa dokumen dan barang bukti ke jalur peradilan internasional.
Kapal yang ditumpangi Husein, Summertime – Jong, berfungsi sebagai kapal observer yang memantau pergerakan kapal-kapal di depannya. “Kita bergerak ke wilayah lebih aman untuk membawa semua dokumen dan berkas yang sudah dikumpulkan, yang nantinya akan dijadikan barang bukti dalam upaya peradilan internasional,” kata Husein, Kamis (2/10).
Sebelum mundur, kapal ini berada sangat dekat dengan Gaza. Meski begitu, Husein menegaskan bahwa pihaknya bersama aktivis global lainnya akan kembali dengan gelombang lebih besar untuk menembus blokade Israel. “Tugas kita masih berat, tapi kami tidak akan berhenti. Kami akan persiapkan aksi lebih besar ke depannya, insyaallah,” ujarnya.
Berdasarkan situs globalsumudflotilla.com, dari total 44 kapal, 13 kapal telah ditangkap Israel, termasuk Adara, Alma, Aurora, Dir Yassine, Grande Blu, Hio, Huga, Morgana, Otaria, Seulle, Sirius, Spectre, dan Yulara.
Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, yang berlayar bersama kapal Alma, juga ditangkap Israel. Aktivis lain yang ditahan antara lain Thiago Avilla (Brasil), Yasemin Ascar (Jerman), dan Mandla Mandela.
Global Sumud Flotilla merupakan gerakan masyarakat sipil dari 44 negara yang bertujuan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza. Aktivis dan NGO dari Indonesia juga berpartisipasi aktif dalam misi ini. (YS*)