Agam, albrita.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ratusan siswa mengalami keracunan makanan bergizi gratis (MBG).
Bupati Agam, Benni Warlis, menyebut hingga Kamis (2/10) siang, tercatat 110 siswa yang terdampak. Korban berasal dari berbagai tingkatan sekolah, mulai dari TK, SD, hingga SMP.
“Dari total itu, sebagian besar sudah pulang. Namun, 31 siswa masih dirawat di RS Lubuk Basung. Karena sudah ditetapkan KLB, seluruh biaya pengobatan ditanggung Pemkab,” kata Benni.
Benni juga mengungkapkan terdapat tujuh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Temuan tersebut sudah dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN).
“SPPG yang tidak punya sertifikat akan segera ditutup sampai urusannya selesai,” tegasnya.
Pemkab Agam, lanjut Benni, berkomitmen memfasilitasi pengurusan izin agar dapur-dapur tersebut bisa segera memenuhi standar keamanan pangan.
“Kami akan jemput bola untuk membantu pengurusan SLHS. Ini demi melindungi masyarakat. Proses tracking juga terus berjalan,” pungkasnya. (WF*)









