Schmidt Ingatkan AS Terancam Tertinggal dari China di AI

- Jurnalis

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Eric Schmidt, mantan CEO Google. Foto: Patrick T. Fallon / AFP

Eric Schmidt, mantan CEO Google. Foto: Patrick T. Fallon / AFP

Jakarta, albrita.com – Mantan CEO Google, Eric Schmidt, memperingatkan bahwa Amerika Serikat berisiko kehilangan keunggulan dalam persaingan kecerdasan buatan (AI) akibat kemajuan pesat yang ditunjukkan China, terutama dalam penerapan teknologi secara praktis.

Schmidt menilai AS masih unggul secara keseluruhan, namun dominasi China dalam AI terapan dan model open-source menjadi ancaman serius bagi ekosistem teknologi Amerika. Menurutnya, perbedaan utama terletak pada pendekatan kedua negara terhadap AI.

Perusahaan teknologi AS cenderung mengembangkan sistem dengan model sumber tertutup (closed-source) dan bobot tertutup, sementara China menggunakan model terbuka dan data pelatihan open-source, sehingga lebih mudah diakses dan diadopsi secara global.

Baca Juga :  Internet Satelit Starlink Down di Berbagai Negara

“Negara-negara di seluruh dunia semakin banyak mengadopsi model China karena akses terbuka ini,” ujar Schmidt dalam podcast All In, mengutip The Economic Times.

Model AI open-source memungkinkan sistem digunakan, dipelajari, dimodifikasi, dan dibagikan oleh siapa pun tanpa izin. Bobot terbuka sendiri adalah parameter atau data terlatih yang dapat diakses publik.

Schmidt menyebut upaya perusahaan Barat, termasuk OpenAI, yang merilis model kecil dengan bobot terbuka untuk konsumen merupakan langkah positif. Namun ia menekankan AS tidak boleh hanya fokus pada proyek besar seperti AGI, tetapi juga perlu bersaing di ranah sehari-hari, misalnya aplikasi konsumen dan robotik.

Baca Juga :  OpenAI Rilis Sora, Aplikasi Media Sosial AI Mirip TikTok

“Persaingan seharusnya juga terjadi di hal-hal praktis, bukan hanya ambisi besar. Aplikasi konsumen, robot, semuanya penting,” imbuh Schmidt.

Dengan langkah ini, Schmidt berharap AS bisa menjaga posisi dominan dalam teknologi AI sekaligus mendorong inovasi yang lebih merata di sektor konsumen. (MDA*)

Berita Terkait

Lenovo Luncurkan Legion Pro 5i dan Legion 5i di Indonesia
YouTube Music Uji Fitur AI Music Host
Telkomsel Perkuat Jaringan untuk MotoGP Mandalika 2025
Izin TikTok Dibekukan Sementara, Aplikasi Masih Bisa Diakses
Google Photos Hadirkan Fitur Edit Foto AI di Android
TikTok Terancam Diblokir Permanen di Indonesia
Komdigi Bekukan TDPSE TikTok Sementara
HUAWEI MatePad 11.5” 2025: Tablet Ringan dan Produktif untuk Kerja Modern

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Lenovo Luncurkan Legion Pro 5i dan Legion 5i di Indonesia

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:30 WIB

YouTube Music Uji Fitur AI Music Host

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:10 WIB

Telkomsel Perkuat Jaringan untuk MotoGP Mandalika 2025

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 06:10 WIB

Izin TikTok Dibekukan Sementara, Aplikasi Masih Bisa Diakses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:10 WIB

Google Photos Hadirkan Fitur Edit Foto AI di Android

Berita Terbaru

Legion Pro 5i. Foto: Lenovo

Teknologi

Lenovo Luncurkan Legion Pro 5i dan Legion 5i di Indonesia

Senin, 6 Okt 2025 - 15:30 WIB

Proses penimbunan sampah di zona transisi TPA Regional Piyungan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Uncategorized

DIY Pertimbangkan Proyek PSEL, Tantangan 30 Tahun

Senin, 6 Okt 2025 - 15:00 WIB

Ilustrasi YouTube. Foto: Shutterstock

Teknologi

YouTube Music Uji Fitur AI Music Host

Senin, 6 Okt 2025 - 14:30 WIB

Padang Panjang

Rutan Padang Panjang Raih Penghargaan Bergengsi

Senin, 6 Okt 2025 - 14:17 WIB