DeepSeek, Chatbot AI China yang Mendunia

- Jurnalis

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi DeepSeek. Foto: Dado Ruvic/REUTERS

Ilustrasi DeepSeek. Foto: Dado Ruvic/REUTERS

Jakarta, albrita.com – Awal 2025, DeepSeek viral di Apple App Store dan Google Play. Chatbot AI ini bersaing dengan ChatGPT dan Google Gemini, menarik perhatian analis dan pakar teknologi.

DeepSeek lahir dari High-Flyer Capital Management, perusahaan investasi China yang memakai AI untuk trading. Liang Wenfeng mendirikan DeepSeek pada 2023 sebagai laboratorium AI independen.

DeepSeek membangun cluster data center sendiri untuk melatih model AI. Mereka menggunakan chip Nvidia H800 karena larangan ekspor AS membatasi akses ke versi H100.

Tim DeepSeek agresif merekrut doktor AI dan talenta dari berbagai bidang. Mereka merilis DeepSeek Coder, LLM, dan Chat pada November 2023.

Baca Juga :  800 Mahasiswa Terpilih di Program AI Google

Popularitas melonjak saat model DeepSeek-V2 hadir musim semi 2024. Model ini menganalisis teks dan gambar dengan biaya lebih murah dari pesaing.

DeepSeek-V3 (Desember 2024) dan model reasoning R1 (Januari 2025) menyaingi GPT-4o dan model eksklusif lain. R1 bisa memeriksa jawaban sendiri sehingga minim kesalahan.

DeepSeek mematuhi regulasi China, sehingga chatbot tidak menjawab pertanyaan sensitif seperti Lapangan Tiananmen atau otonomi Taiwan.

DeepSeek mencatat 16,5 juta kunjungan pada Maret 2025, menjadi platform AI terbesar kedua setelah ChatGPT. Mereka terus merilis model terbaru, termasuk V3.2-exp untuk mengurangi biaya.

Baca Juga :  Vivo V60 Lite Siap Meluncur di Indonesia 2 Oktober 2025

DeepSeek menjual produknya murah bahkan gratis. Mereka tidak menerima dana investor, mengandalkan efisiensi internal. Lisensi model cukup longgar sehingga lebih dari 500 model turunan R1 diunduh 2,5 juta kali.

Keberhasilan DeepSeek membuatnya disebut disruptor besar. Kehadirannya mempengaruhi saham Nvidia dan memicu peringatan pemerintah AS. Microsoft menambahkan DeepSeek ke Azure AI Foundry, tetapi melarang karyawan memakai platform ini.

Masa depan DeepSeek penuh tantangan. Pengembangan model AI lanjut dipastikan, namun banyak negara menilai DeepSeek sebagai ancaman, membuat langkah mereka ke depan tidak mudah. (YS*)

Berita Terkait

Lenovo Luncurkan Legion Pro 5i dan Legion 5i di Indonesia
YouTube Music Uji Fitur AI Music Host
Telkomsel Perkuat Jaringan untuk MotoGP Mandalika 2025
Izin TikTok Dibekukan Sementara, Aplikasi Masih Bisa Diakses
Google Photos Hadirkan Fitur Edit Foto AI di Android
TikTok Terancam Diblokir Permanen di Indonesia
Komdigi Bekukan TDPSE TikTok Sementara
HUAWEI MatePad 11.5” 2025: Tablet Ringan dan Produktif untuk Kerja Modern

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:05 WIB

DeepSeek, Chatbot AI China yang Mendunia

Senin, 6 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Lenovo Luncurkan Legion Pro 5i dan Legion 5i di Indonesia

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:30 WIB

YouTube Music Uji Fitur AI Music Host

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:10 WIB

Telkomsel Perkuat Jaringan untuk MotoGP Mandalika 2025

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 06:10 WIB

Izin TikTok Dibekukan Sementara, Aplikasi Masih Bisa Diakses

Berita Terbaru

Petugas menata beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Transmart, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Ekonomi

Bulog Percepat Penyaluran SPHP Beras dan Jagung

Senin, 6 Okt 2025 - 20:07 WIB

Gedung Menara BNI di Gatot Subroto. Foto: Dok. BNI

Ekonomi

BNI Latih UMKM Belu Manfaatkan AI Naik Kelas

Senin, 6 Okt 2025 - 19:30 WIB

Ilustrasi KPK. Foto: Shutterstock

Nasional

Setyo Budiyanto Usul Hapus Gratifikasi

Senin, 6 Okt 2025 - 19:00 WIB

Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Senin (6/10/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Nasional

Mahasiswa UI Demo DPR Tuntut Rekan Bebas

Senin, 6 Okt 2025 - 18:30 WIB