Palembang, albrita.com – Kasus dugaan keracunan massal menimpa 13 siswa SD Negeri 178 Palembang kini memasuki babak baru penyelidikan. Polsek Kalidoni mendalami penyebab dengan memeriksa lebih banyak saksi dan menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan.
Kapolsek Kalidoni, AKP Hermansyah, menyebut jumlah saksi naik dari tujuh menjadi 14 orang. Mereka terdiri dari guru, orang tua siswa, petugas penyedia makanan bergizi (SPPG), dan tenaga kesehatan.
“Penyidik masih menyelidiki. Belum bisa disimpulkan penyebab pasti karena menunggu hasil laboratorium,” kata Hermansyah, Senin (6/10/2025).
Ia menegaskan belum ada indikasi niat jahat. Pihak kepolisian tetap menelusuri seluruh kemungkinan, termasuk pengolahan dan distribusi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kasus muncul setelah 13 siswa kelas 4A dan 4B mengalami mual, muntah, sakit kepala, dan kejang-kejang setelah menyantap menu MBG pada Kamis (25/9/2025). Menu hari itu: nasi putih, ayam katsu, tahu goreng, salad mayones, dan pisang.
Beberapa siswa mengeluhkan rasa asam pada tahu goreng dan bau tak sedap dari lauk. Siswa lain mengalami pusing dan mual setelah mencium bau aneh dari makanan.
Orang tua siswa, Sinta, mengaku trauma melihat anaknya, Agung, dirawat di rumah sakit. Ia memutuskan menyiapkan bekal sendiri dari rumah. (AW*)









