Jakarta, albrita.com – BPOM membimbing TNI untuk memproduksi obat dengan sertifikasi ketat. Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebut LAVI TNI memproduksi tiga obat: Asamefamat, Paracetamol, dan Cefadroxil Monohydrate.
BPOM terus mengembangkan obat agar fasilitas kesehatan dapat menggunakannya secara luas. Taruna Ikrar menegaskan BPOM memberikan asistensi penuh dalam penelitian dan uji klinis agar obat aman dan efektif.
TNI menyalurkan obat ke masyarakat melalui Koperasi Merah Putih. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memastikan TNI akan menjual obat dengan harga terjangkau akhir tahun ini.
TNI memanfaatkan kerja sama pertahanan dengan China dan India untuk mendapatkan bahan baku obat dengan efisien. Sjafrie menambahkan, kerja sama ini mempercepat proses produksi dan menekan biaya.
TNI berencana menambah jenis obat lain agar memenuhi kebutuhan nasional di bidang kesehatan. Taruna Ikrar menyatakan pihaknya akan mendampingi setiap tahap produksi agar obat baru memperoleh sertifikasi resmi.
Kementerian Pertahanan juga mendorong distribusi obat ke daerah terpencil melalui koperasi desa dan kelurahan. Sjafrie menyatakan TNI ingin memastikan semua lapisan masyarakat mendapatkan akses obat dengan harga wajar.
TNI terus mengintensifkan penelitian dan pengembangan obat melalui LAVI TNI. Mereka menargetkan produksi obat nasional dapat menggantikan sebagian impor obat di masa depan. (AW*)









