Palestina, albrita.com – Hamas menyatakan kesiapannya menandatangani kesepakatan damai berdasarkan proposal perdamaian Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Namun, Hamas tetap menuntut jaminan agar perang di Gaza benar-benar berakhir.
Negosiator Hamas, Khalil Al-Hayya, menegaskan komitmen organisasinya saat menghadiri perundingan di Mesir. “Kami datang untuk berunding secara serius dan bertanggung jawab. Hamas siap mencapai kesepakatan, tetapi kami membutuhkan jaminan agar perang tidak terulang,” ujar Al-Hayya dalam wawancara dengan Al Qahera News TV.
Pejabat senior Hamas, Fawzi Barhoum, menambahkan bahwa delegasinya berusaha mengatasi semua hambatan di meja perundingan. Ia menegaskan bahwa kesepakatan harus menjamin penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan penghentian total operasi militer.
Barhoum menolak tuntutan Israel agar Hamas menyerahkan senjata. Ia menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak mempertahankan diri. “Tidak ada satu pun yang berhak menyerahkan senjata rakyat Palestina,” tegasnya.
Hamas juga menuntut gencatan senjata permanen serta rekonstruksi Gaza di bawah pengawasan badan teknokrasi Palestina. Mereka ingin membangun kembali wilayah yang hancur akibat agresi militer Israel.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel masih fokus mencapai seluruh tujuan perang. “Kami akan mengembalikan semua sandera, menghancurkan kekuasaan Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” ujar Netanyahu di platform X.
Perundingan damai di Kairo memasuki hari ketiga pada Rabu (8/10). Sumber diplomatik menyebutkan suasana pertemuan semakin positif dibanding hari sebelumnya. Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani hadir langsung untuk mendorong tercapainya gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Presiden Donald Trump menyampaikan optimismenya terhadap kemajuan perundingan tersebut. Ia mengirim Utusan Khusus Steve Witkoff dan menantunya, Jared Kushner, untuk memimpin delegasi Amerika Serikat. “Saya yakin perdamaian di Timur Tengah bisa tercapai,” kata Trump di Washington. (WF*)