Sungai Penuh, albrita.com – Setelah terakhir digelar pada 2007, warga 6 Luhah di Sungai Penuh akan kembali mengadakan Kenduri Sko tahun depan. Masyarakat menggelar tradisi ini untuk mengangkat dan memberi gelar adat kepada kaum serta mempererat tali silaturahmi antar sanak saudara.
Dalam Kenduri Sko, warga melaksanakan prosesi pembersihan pusaka sebagai simbol penghormatan terhadap nilai-nilai adat. Masyarakat setempat menyambut acara ini dengan penuh antusias karena selain meriah, prosesi ini sarat makna budaya.
Menjelang Kenduri Sko, warga menggelar berbagai kegiatan pengantar, termasuk pertunjukan budaya, gotong royong, dan persiapan adat lainnya. Semua persiapan bertujuan memeriahkan acara dan menyambut para tamu yang hadir.
Warga 6 Luhah aktif terlibat dalam latihan pencak silat tradisional, latihan parno adat, tari iyo-iyo, serta menentukan anak laki-laki yang akan diangkat menjadi permantai dan depati. Setiap keluarga berkontribusi dalam menyiapkan hidangan khas dan dekorasi untuk kenduri.
Selain sebagai momen adat, warga memanfaatkan Kenduri Sko untuk mendidik generasi muda. Anak-anak dan remaja belajar sejarah, tata cara prosesi, serta nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi ini.
Penyelenggara menargetkan Kenduri Sko mendatang akan memperkuat kebersamaan warga dan menjaga kelestarian budaya lokal. Mereka juga mengundang berbagai pihak untuk ikut serta dalam acara agar tradisi ini dikenal lebih luas.
Masyarakat berharap Kenduri Sko dapat menjadi ajang pertemuan antar warga dan mempererat kerja sama. Warga menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan tradisi ini secara rutin agar generasi mendatang tetap menghargai akar budaya mereka. (danil)