400 Truk Bantuan Siap Masuk Gaza Setelah Gencatan Senjata

- Jurnalis

Kamis, 9 Oktober 2025 - 13:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Palestina truk bantuan di Beit Lahia,  Jalur Gaza utara, Rabu (25/6/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS

Warga Palestina truk bantuan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Rabu (25/6/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS

Kairo, albrita.com — Israel dan Hamas akhirnya menandatangani kesepakatan damai tahap pertama di Mesir pada Kamis (9/10). Perjanjian ini menandai langkah awal menuju stabilitas di Gaza setelah berbulan-bulan konflik berdarah.

Kedua pihak menyetujui pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Dalam perjanjian ini, mereka mengizinkan 400 truk bantuan masuk setiap hari selama lima hari berturut-turut. Kebijakan baru ini memulihkan arus logistik yang sempat berhenti akibat blokade Israel dan membantu warga Gaza yang kelaparan.

Baca Juga :  Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel: Harapan Baru Muncul

Pejabat Hamas menjelaskan bahwa tahap pertama kesepakatan bertujuan mempercepat distribusi bantuan bagi penduduk Gaza. Setelah lima hari, jumlah truk bantuan akan meningkat secara bertahap. Hingga kini, mereka masih menyusun mekanisme penambahan jumlah bantuan.

Israel sebelumnya membatasi pengiriman bantuan ke Gaza dan menyebabkan krisis pangan meluas. Beberapa negara, termasuk Indonesia, kemudian menyalurkan bantuan lewat udara (airdrop) untuk memastikan pasokan tetap sampai ke warga Gaza.

Selain membuka akses bantuan, kedua pihak juga menyetujui pertukaran tahanan. Hamas akan membebaskan 20 sandera Israel yang mereka tahan di Gaza. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan ribuan tahanan Palestina, termasuk beberapa pemimpin gerakan.

Baca Juga :  PM Thailand Kirim Bantuan ke Korban Banjir

Dalam perjanjian tersebut, Israel juga berkomitmen menarik seluruh pasukan militernya dari wilayah Gaza. Langkah ini menandakan perubahan signifikan dalam dinamika keamanan kawasan.

Komunitas internasional menyambut kesepakatan ini dengan optimisme. Sejumlah negara menilai, perjanjian tersebut membuka peluang bagi perdamaian jangka panjang di Timur Tengah. (WF*)

Berita Terkait

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad
Venezuela Tutup Kedutaan di Oslo Usai Machado Raih Nobel Perdamaian
Ledakan Mal di Guayaquil Tewaskan Satu Orang, Puluhan Luka-luka
15 Warga Sipil Tewas dalam Pertempuran di Spin Boldak, Afghanistan
Militer Madagaskar Ambil Alih Kekuasaan, Presiden Rajoelina Kabur
Hamas Memulangkan Jenazah Sandera Israel, Militer Israel Lakukan Forensik
Bus Terbakar di Rajasthan, 20 Penumpang Tewas
Hamas Serahkan 4 Jenazah Sandera Israel Lewat Palang Merah

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:02 WIB

Venezuela Tutup Kedutaan di Oslo Usai Machado Raih Nobel Perdamaian

Rabu, 15 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Ledakan Mal di Guayaquil Tewaskan Satu Orang, Puluhan Luka-luka

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:11 WIB

15 Warga Sipil Tewas dalam Pertempuran di Spin Boldak, Afghanistan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Militer Madagaskar Ambil Alih Kekuasaan, Presiden Rajoelina Kabur

Berita Terbaru