Trump Tegaskan Tak Akan Ada Pemindahan Paksa Warga Gaza dalam Gencatan Senjata

- Jurnalis

Jumat, 10 Oktober 2025 - 06:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Brendan Smialowski/AFP

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Brendan Smialowski/AFP

Amerika, albrita.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah mewacanakan pemindahan paksa penduduk Gaza ke wilayah lain. Namun, dalam pernyataannya yang terbaru, Trump menegaskan bahwa tidak ada warga Palestina yang akan meninggalkan Gaza dalam kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Trump menjelaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata itu sudah memasuki tahap pertama setelah Israel dan Hamas menyetujuinya. “Tidak akan ada seorang pun yang dipaksa pergi,” tegas Trump saat bertemu dengan Presiden Finlandia di Washington, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (10/10).

Trump menambahkan bahwa pemerintah Amerika Serikat terus memantau situasi di Gaza bersama para mediator internasional. Ia berjanji untuk memastikan seluruh pihak mematuhi perjanjian yang telah disepakati. “Kami akan menjaga agar proses ini berjalan sesuai kesepakatan dan memberikan keamanan bagi semua pihak,” katanya.

Baca Juga :  Inggris Resmi Akui Palestina, Perbarui Peta Wilayah

Menurut Trump, langkah ini bertujuan menciptakan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah. Ia menilai perdamaian hanya bisa tercapai jika semua pihak menghormati hak penduduk Gaza untuk tetap tinggal di tanah mereka.

Di sisi lain, Kepala Negosiator Hamas, Khalil al-Hayya, menyatakan bahwa pihaknya menerima jaminan penghentian perang dari mediator regional dan pemerintah Amerika Serikat. “Kami menerima jaminan yang jelas bahwa perang ini benar-benar berakhir,” ujar Khalil al-Hayya kepada Al Jazeera.

Baca Juga :  Takbir Perdamaian Bergema di Gaza

Ia menegaskan bahwa Hamas akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata selama Israel menghentikan seluruh operasi militer di Gaza. “Kami ingin rakyat kami hidup tenang, membangun kembali rumah mereka, dan memulihkan kehidupan yang damai,” katanya.

Beberapa sumber diplomatik di kawasan juga mengonfirmasi bahwa para mediator terus mengadakan pertemuan untuk memastikan pelaksanaan kesepakatan berjalan lancar. Mereka menilai komitmen dari kedua pihak membuka peluang bagi proses rekonstruksi dan bantuan kemanusiaan di Gaza. (YS*)

Berita Terkait

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad
Venezuela Tutup Kedutaan di Oslo Usai Machado Raih Nobel Perdamaian
Ledakan Mal di Guayaquil Tewaskan Satu Orang, Puluhan Luka-luka
15 Warga Sipil Tewas dalam Pertempuran di Spin Boldak, Afghanistan
Militer Madagaskar Ambil Alih Kekuasaan, Presiden Rajoelina Kabur
Hamas Memulangkan Jenazah Sandera Israel, Militer Israel Lakukan Forensik
Bus Terbakar di Rajasthan, 20 Penumpang Tewas
Hamas Serahkan 4 Jenazah Sandera Israel Lewat Palang Merah

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:02 WIB

Venezuela Tutup Kedutaan di Oslo Usai Machado Raih Nobel Perdamaian

Rabu, 15 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Ledakan Mal di Guayaquil Tewaskan Satu Orang, Puluhan Luka-luka

Rabu, 15 Oktober 2025 - 19:11 WIB

15 Warga Sipil Tewas dalam Pertempuran di Spin Boldak, Afghanistan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:03 WIB

Militer Madagaskar Ambil Alih Kekuasaan, Presiden Rajoelina Kabur

Berita Terbaru