Sungai Penuh, albrita.com – Masyarakat Talang Lindung aktif melestarikan silat tradisional Sungai Penuh sebagai seni bela diri sekaligus identitas budaya daerah. Selain untuk menjaga diri, mereka menampilkan silat dalam berbagai acara adat dan saat menyambut tamu-tamu penting.
Para pesilat, yang dikenal sebagai hulubaleang (hulubalang), rutin melatih gerakan-gerakan khas silat tradisional. Mereka memadukan teknik bela diri dengan filosofi serta nilai-nilai sosial dalam setiap gerakan. “Hulubaleang menunjukkan disiplin dan kebanggaan masyarakat Talang Lindung. Mereka menghormati sekaligus menjaga tamu,” kata Fery, anggota perguruan silat Talang Murindau.
Masyarakat menyiapkan pertunjukan silat lengkap dengan musik tradisional, dengan alunan Gong Buleuh (gong bambu) yang mengiringi setiap langkah dan gerakan. Mereka memamerkan gerakan indah itu saat upacara adat atau penyambutan tamu, sehingga menarik perhatian masyarakat dan wisatawan sekaligus memperkenalkan budaya lokal.
Para pelatih silat mengajarkan generasi muda agar menguasai jurus dan memahami nilai kebersamaan, disiplin, serta rasa hormat. Pemerintah daerah dan komunitas lokal mendukung pelestarian silat tradisional Sungai Penuh agar terus menjadi warisan budaya yang membanggakan masyarakat Talang Lindung.
Dengan semangat pelestarian budaya dan partisipasi generasi muda, silat tradisional Sungai Penuh terus hidup sebagai simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Talang Lindung. (nil)