Bali, albrita.com — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mencatat abrasi menggerus 5,3 kilometer garis pantai dari Pantai Kuta hingga Pantai Seminyak. Sejak 1980-an, abrasi menyusutkan garis pantai 15-20 meter sehingga mengurangi luas daratan dan mengancam masyarakat setempat.
AHY menyebut kawasan wisata di Pantai Kuta kini terancam, termasuk hotel, restoran, dan mal. “Garis pantai mundur akibat abrasi dan mengancam kawasan wisata,” ujarnya di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Senin (13/10).
Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan memimpin revitalisasi kawasan pantai dengan koordinasi kementerian terkait, termasuk Kementerian PUPR. Mereka membangun lima breakwater sepanjang 110 meter di Pantai Kuta, Pantai Legian, dan Pantai Seminyak. Tim proyek menambahkan 610.000 meter kubik pasir untuk menahan abrasi.
Proyek breakwater bernilai Rp 260 miliar menggunakan skema pinjaman luar negeri dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Pengerjaan proyek telah mencapai 18 persen, dengan sumber pasir dari kawasan Jimbaran, Bali.
AHY berharap revitalisasi ini melindungi masyarakat dan kawasan wisata di Kabupaten Badung. Ia menekankan pembangunan infrastruktur ini juga menjaga alam agar ombak laut tidak terus menggerus pantai. “Kami ingin melindungi lingkungan dan keselamatan masyarakat di sepanjang pantai,” kata AHY. (AW*)









