Padang Panjang, Albrita. com — Wakil Walikota Padang Panjang, Sumatera Barat, Allex Saputra mendorong sineas muda untuk terus berkarya dan menumbuhkan kreativitas dalam dunia perfilman.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri pembukaan Minang Film Festival (MFF) ke-9, Senin (13/10), di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
Festival tahunan yang digagas Program Studi Televisi dan Film ISI ini mengangkat tema “Bersinema dengan Pelaku Budaya”, dan akan berlangsung hingga Jumat (17/10) dengan beragam agenda, di antaranya pemutaran film, diskusi film, workshop, serta seminar perfilman.
Allex mengapresiasi konsistensi ISI melahirkan karya dan kreator muda berbakat melalui ajang seperti MFF. Ia menilai kegiatan ini menjadi wadahi penting untuk memperkuat karakter, memperluas wawasan budaya, dan menumbuhkan ekosistem kreatif di daerah.
“Membangun kota bukan hanya dengan beton dan aspal, tetapi juga dengan wawasan budaya dan daya cipta. Seni dan kreativitas memiliki peran besar dalam membentukan identitas dan kemajuan daerah. Karena itu, saya mengajak sineas muda untuk berani berkreasi dan terus berkarya, bukan sekadar membuat tontonan, tapi juga tuntunan dan renungan,” katanya.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah sangat penting menciptakan ruang yang mendorong inovasi dan pengembangan talenta muda.
“ISI sebagai kampus yang konsisten melahirkan insan kreatif dan berdaya saing. pemerintah kota siap berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem seni dan budaya di Padang Panjang,” tambahnya.
Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM, Nizam Ul Muluk menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya MFF ke-9. Ia menilai festival ini bukan hanya menjadi ruang ekspresi mahasiswa, tetapi juga ajang pembelajaran dan kolaborasi bagi seluruh pelaku budaya.
“MFF adalah momentum untuk memperkuat peran generasi muda dalam memajukan kebudayaan daerah. Pemerintah Provinsi akan terus mendukung kegiatan positif seperti ini agar talenta muda Sumatera Barat semakin dikenal di tingkat nasional,” terangnya.
Rektor ISI, Febri Yulika menyampaikan rasa bangga atas keberlanjutan MFF yang telah digelar selama sembilan tahun berturut-turut.
“Tahun depan ISI akan menggelar Festival Kesenian Indonesia. Kami berharap MFF ke-10 akan berlangsung lebih besar dan lebih meriah. Tema tahun ini, Bersinema dengan Pelaku Budaya, diharapkan bisa memotivasi seluruh lapisan masyarakat untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia film,” jelasnya.
Febri juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun komunitas kreatif, yang membuat MFF tetap konsisten dan berkembang dari tahun ke tahun. (syam)









