Jakarta, albrita.com — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penarikan utang baru sebesar Rp 501,1 triliun hingga 30 September 2025. Angka ini mencapai 68,6 persen dari total target Rp 731,3 triliun.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyampaikan hal itu dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (14/10). Ia menegaskan, pemerintah terus menjaga pembiayaan tetap terkendali dan efisien.
Pemerintah juga mencatat pembiayaan nonutang sebesar Rp 43,5 triliun, atau 69,2 persen dari target Rp 69,5 triliun. Jika digabung, total pembiayaan anggaran mencapai Rp 458 triliun atau 69,2 persen dari pagu Rp 616,2 triliun.
Suahasil menjelaskan, Kemenkeu menerapkan strategi mitigasi risiko dengan melakukan pembiayaan secara hati-hati, fleksibel, dan terukur. Pemerintah mengatur waktu, ukuran instrumen, dan campuran mata uang dengan cermat. Selain itu, Kemenkeu memperkuat cadangan kas dan menerapkan manajemen utang aktif untuk menjaga stabilitas fiskal. (YS*)









