KPK Teliti Program Makan Bergizi Gratis, Ombudsman Catat 34 Kasus Keracunan

- Jurnalis

Rabu, 15 Oktober 2025 - 10:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan keterangan terkait hasil lelang gratifikasi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (19/5/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan keterangan terkait hasil lelang gratifikasi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (19/5/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Jakarta, albrita.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan kajian terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kajian ini bertujuan memperbaiki tata kelola program agar lebih efektif dan efisien.

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan tim Direktorat Monitoring Pencegahan sudah melakukan observasi lapangan, mengambil sampel, dan menganalisis kendala yang muncul dalam pelaksanaan program.
“Kami ingin memastikan program MBG berjalan transparan dan tepat sasaran. Kajian ini akan menghasilkan rekomendasi untuk lembaga terkait,” kata Budi, Selasa (14/10).

Baca Juga :  KPK Terima Hampir Rp 100 Miliar Pengembalian Uang Kuota Haji

Budi menegaskan, KPK akan menyerahkan hasil kajian sebagai dasar perbaikan tata kelola dan distribusi makanan. “Kami berharap proses penyaluran makanan menjadi lebih efektif dan kualitasnya benar-benar terjamin,” ujarnya.

Program MBG belakangan menuai kritik setelah muncul sejumlah kasus keracunan di berbagai daerah. Ombudsman RI mencatat 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan sejak awal program berjalan pada Januari hingga September 2025.

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menjelaskan ribuan siswa menjadi korban dari kasus-kasus tersebut. “Sejak Januari sampai September 2025, kami mencatat 34 kejadian luar biasa dengan ribuan korban, mayoritas anak sekolah,” ujar Yeka.

Baca Juga :  Antrean Haji Seluruh Daerah Disamakan

Yeka memaparkan, di Garut sebanyak 657 siswa keracunan setelah menyantap nasi kotak dari program MBG. Di Kulon Progo, 497 siswa mengalami gejala serupa karena pengolahan makanan tidak sesuai standar.
“Kasus terbesar terjadi di Bandung Barat, di mana 1.333 siswa harus dirawat akibat makanan yang tidak higienis dan terlambat didistribusikan,” tambahnya. (YS*)

Berita Terkait

SSDM Polri Tingkatkan Karakter Polisi Lewat Seminar di Jakarta Selatan
Ledakan Kapal Federal II di Batam, 10 Tewas dan 18 Luka-luka
Surya Paloh Temui Menhan Sjafrie Bahas Semangat Bangsa
Menhan Sjafrie Pastikan Pesawat Tempur J-10 Segera Terbang di Jakarta
Kemenkum Dorong Proposal Royalti Musik Digital untuk Musisi Indonesia
Kapolda Metro Jaya Serahkan 13 Mobil Patroli untuk Pamapta
Bea Cukai Pontianak Gagalkan Penyelundupan 730 Kg Kratom ke Malaysia
Dirjen Pajak Kejar Penagihan Rp 20 Triliun dari 200 Wajib Pajak

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 01:02 WIB

SSDM Polri Tingkatkan Karakter Polisi Lewat Seminar di Jakarta Selatan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Surya Paloh Temui Menhan Sjafrie Bahas Semangat Bangsa

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:33 WIB

Menhan Sjafrie Pastikan Pesawat Tempur J-10 Segera Terbang di Jakarta

Rabu, 15 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Kemenkum Dorong Proposal Royalti Musik Digital untuk Musisi Indonesia

Rabu, 15 Oktober 2025 - 16:02 WIB

Kapolda Metro Jaya Serahkan 13 Mobil Patroli untuk Pamapta

Berita Terbaru

Ilustrasi aplikasi edit video Clips di Apple App Store. Foto: Shutterstock

Teknologi

Apple Hentikan Clips dan Alihkan Fokus ke Teknologi AI

Rabu, 15 Okt 2025 - 23:33 WIB

Bashar al-Assad Foto:  Reuters/Sana

Internasional

Presiden Suriah Minta Rusia Serahkan Bashar al-Assad

Rabu, 15 Okt 2025 - 22:33 WIB