Padang Panjang, albrita.com – Mentari pagi baru saja menyapa langit Gelanggang Bancah Laweh, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, derap kaki kuda sudah lebih dulu membelah pagi. Suara cambuk kecil berpadu dengan seruan “Hiya! Hiya!” dari para joki tampak serius menaklukkan lintasan.
Udara pagi yang biasanya tenang, kini bergetar oleh semangat persiapan menuju Gubernur Cup III Pacu Kuda Alek Nagari Pabasko.
Di balik debu yang beterbangan, tampak wajah-wajah joki penuh konsentrasi. Ada yang menuntun kudanya perlahan, mengelus leher binatang tangguh itu sebelum menaiki punggungnya. Ada pula yang langsung memacu dari garis start, memeriksa kekuatan langkah dan daya dorong kudanya. Semuanya larut dalam ritme khas dunia pacuan —perpaduan adrenalin, kecepatan, dan keakraban manusia dengan hewan kesayangannya.
“Uji coba ini penting agar kuda terbiasa dengan suasana lintasan sebelum berlomba,” kata Delius Putra, Ketua Pelaksana Gubernur Cup III, di sela-sela latihan, Senin (20/10).
Dalius menuturkan, sejak sehari sebelumnya seluruh kuda peserta sudah berada di kandang persiapan. Hari ini, para joki mulai melakukan simulasi lomba untuk mengukur kesiapan fisik dan mental kuda mereka.
Sorakan pelatih sesekali memecah konsentrasi.
“Lebih cepat, tahan posisi, jangan miring!” terdengar dari tepi lintasan.
Para joki berusaha menyeimbangkan tubuh, menjaga ritme, sementara debu halus terus menari di bawah teriknya matahari yang mulai meninggi.
Menariknya, latihan ini tidak hanya milik para joki dan kuda. Warga sekitar yang sedang berolahraga pagi berhenti sejenak, menyaksikan tontonan gratis yang jarang mereka lihat.
Anak-anak bertepuk tangan setiap kali kuda melesat cepat di tikungan, sementara orang tua tersenyum mengenang masa kecil saat pacu kuda selalu jadi ajang paling dinanti.
“Sebelum lomba saja sudah ramai penonton. Semoga nanti saat acara puncak, suasananya semakin meriah dan membawa dampak bagi ekonomi masyarakat sekitar,” harap Delius.
Ia juga mengajak para pelaku UMKM untuk memanfaatkan momentum ini.
“Silakan daftar ke Kantor Satpol PP, gratis tanpa syarat. Lokasi berjualan sudah kami sediakan,” katanya.
Seiring matahari naik tinggi, latihan pun usai. Para joki menepuk lembut leher kuda mereka —ada rasa bangga, ada harapan.
Di lintasan yang sebentar lagi – tepatnya Minggu 26 Oktober – akan menjadi ajang bergengsi Sumatera Barat itu, semangat Alek Nagari sudah mulai terasa.
Bancah Laweh tidak lagi sekadar arena, tapi telah menjadi panggung di mana tradisi, ketangkasan, dan kebersamaan berpadu dalam satu irama: derap langkah menuju kemenangan. (syam)
