Jawa Barat Jadi Provinsi Terbaik dalam Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah 2025

- Jurnalis

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Mendagri Tito Karnavian rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Mendagri Tito Karnavian rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/10/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Jakarta, albrita.com – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti kinerja keuangan daerah dalam rapat evaluasi realisasi pendapatan dan belanja tahun anggaran 2025 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/10).

Tito menegaskan, daerah yang ideal harus mampu menyeimbangkan pendapatan dan belanja tanpa mengabaikan dana darurat. Ia menilai, Provinsi Jawa Barat menjadi contoh terbaik dalam pengelolaan tersebut.

“Jawa Barat mencatat pendapatan 73 persen dan belanja 66 persen. Pendapatan tinggi dan belanja tinggi itu ideal,” ujar Tito.

Ia menambahkan, Jawa Timur, Gorontalo, dan Yogyakarta juga menunjukkan performa serupa. Yogyakarta mencatat pendapatan 79 persen dengan belanja 62 persen, sementara Gorontalo dan Jawa Timur juga menorehkan angka tinggi di kedua sektor.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Beri Samkaryanugraha ke 12 Satuan TNI

Tito menilai, capaian itu merupakan hasil kerja keras Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) serta Dinas Pendapatan Daerah di masing-masing wilayah.
“BKAD mengurus dana transfer dari pusat, sedangkan Dinas Pendapatan mencari sendiri dari PAD. Kalau dua-duanya tinggi, berarti keduanya berprestasi,” jelasnya.

Mendagri juga meminta para kepala daerah memantau kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) yang bergerak lamban dalam menyerap anggaran.
“Kalau pendapatan dan belanja rendah, itu berarti kepala dinasnya perlu dievaluasi. Misalnya Bojonegoro, pendapatannya 86 persen, tapi belanjanya baru 40 persen. Ini harus segera diperbaiki,” tegasnya.

Baca Juga :  Meteor Terangi Langit Cirebon, Warga Heboh

Tito menekankan pentingnya sinergi antarperangkat daerah untuk menjaga ritme keuangan tetap sehat. Ia berharap kepala daerah mempercepat realisasi anggaran agar program pembangunan berjalan efektif.

“Daerah yang bisa menyeimbangkan pendapatan dan belanja akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pelayanan publik yang optimal,” tutupnya. (MDA*)

Berita Terkait

Mahfud MD Kagum pada Keterbukaan Sri Sultan Yogyakarta dan Keluarganya
Massa API-Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS Jakarta, Serukan Sikap Tegas Pemerintah
Presiden Prabowo Tiba di Malaysia untuk Hadiri KTT ASEAN ke-47
Prabowo Dorong Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Akan Kaji Lebih Lanjut
Gus Ipul Umumkan Gus Dur dan Marsinah Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional
Reda Manthovani: Harapan Terakhir Reformasi Kejaksaan
Roy Suryo dan Bonatua Terima Salinan Ijazah Jokowi dari KPU, Janji Uji Keaslian Dokumen
Tri Tito Karnavian Dorong Kader Posyandu Jalankan Enam Pelayanan Dasar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 15:33 WIB

Mahfud MD Kagum pada Keterbukaan Sri Sultan Yogyakarta dan Keluarganya

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:30 WIB

Massa API-Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS Jakarta, Serukan Sikap Tegas Pemerintah

Minggu, 26 Oktober 2025 - 07:02 WIB

Presiden Prabowo Tiba di Malaysia untuk Hadiri KTT ASEAN ke-47

Minggu, 26 Oktober 2025 - 01:10 WIB

Prabowo Dorong Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Akan Kaji Lebih Lanjut

Jumat, 24 Oktober 2025 - 23:33 WIB

Gus Ipul Umumkan Gus Dur dan Marsinah Masuk Daftar Calon Pahlawan Nasional

Berita Terbaru

Teknologi

AI Dorong Kemandirian Penyandang Tunanetra di Indonesia

Minggu, 26 Okt 2025 - 21:07 WIB