Dublin, albrita.com – Ratusan demonstran anti-imigran menyerang aparat keamanan dan membakar mobil polisi di Dublin, Irlandia, pada Selasa (21/10) malam. Mereka menyerang di sekitar area penampungan pencari suaka dan menimbulkan kekacauan besar di ibu kota.
Polisi menangkap seorang pemuda yang menyerang remaja putri sebelum kerusuhan pecah. Penangkapan itu memicu kemarahan massa yang menuduh pemerintah gagal menjaga keamanan. Kerusuhan ini menambah daftar panjang bentrokan sosial di Dublin setelah insiden penusukan tiga remaja dua tahun lalu.
Media lokal Irish Times melaporkan lebih dari 500 orang bergabung dalam kerusuhan. Para demonstran membawa bendera Irlandia, mengibarkan spanduk provokatif, dan melempar benda keras ke arah polisi. Sejumlah warga merekam aksi tersebut dan menyebarkannya di media sosial.
Menteri Kehakiman Irlandia, Jim O’Callaghan, memerintahkan polisi menangkap seluruh pelaku yang terlibat. Ia menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan aksi kekerasan memecah belah masyarakat.
“Kami akan menindak siapa pun yang memanfaatkan kejahatan untuk menimbulkan perpecahan,” kata O’Callaghan, dikutip dari Reuters.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok anti-imigran terus menggelar aksi di berbagai kota. Mereka menolak kebijakan pemerintah yang menerima pencari suaka. Meski Irlandia belum memiliki partai sayap kanan di parlemen, gerakan intoleran terus menyebar dan menimbulkan keresahan sosial (MDA*)









