Jakarta, albrita.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan Pemprov DKI Jakarta mempertahankan anggaran kesehatan pada tahun 2026. Ia menegaskan Pemprov tidak akan mengurangi dana operasional puskesmas dan layanan masyarakat.
Pramono menegaskan Pemprov hanya mengurangi proyek pembangunan fisik, bukan pelayanan publik. “Kami tetap menjalankan kegiatan puskesmas. Kami hanya memangkas pembangunan fisik,” ujar Pramono di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Kamis (23/10).
Ia mengungkapkan Pemprov segera membangun dua puskesmas baru dan memperbarui beberapa fasilitas kesehatan di Jakarta. Langkah itu bertujuan memperluas akses layanan kesehatan bagi warga Ibu Kota.
Pramono menilai sektor kesehatan sama pentingnya dengan pendidikan. Karena itu, ia berkomitmen menjaga alokasi anggaran untuk dua sektor tersebut. Untuk proyek besar, ia memilih menggandeng swasta, BUMN, dan BUMD melalui skema creative financing agar APBD tetap efisien.
“Saya menggandeng pihak swasta dan BUMN supaya pembangunan tetap berjalan tanpa membebani APBD,” kata Pramono. Ia juga mengarahkan Pemprov menata lahan RS Sumber Waras di Jakarta Barat seluas 3,6 hektar untuk pembangunan fasilitas kesehatan baru.
Pemerintah pusat memangkas Dana Bagi Hasil (DBH) untuk daerah, dan Pemprov DKI menyesuaikan APBD 2026. Nilai anggaran turun dari Rp 95,3 triliun menjadi Rp 81,2 triliun. Meski begitu, Pemprov tetap mempertahankan anggaran pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik agar warga tetap memperoleh layanan optimal. (MDA*)









