Trump Jatuhkan Sanksi ke Dua Raksasa Minyak Rusia karena Putin Dinilai Tak Jujur Soal Perang Ukraina

- Jurnalis

Kamis, 23 Oktober 2025 - 14:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya untuk melakukan pertemuan terkait KTT AS-Rusia di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025). Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setibanya untuk melakukan pertemuan terkait KTT AS-Rusia di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025). Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP

Washington. albrita.com – Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia pada Rabu (22/10). Washington menilai Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan itikad jujur dalam pembicaraan damai soal perang Ukraina.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengumumkan sanksi itu usai Trump membatalkan rencana pertemuannya dengan Putin di Hungaria. Menurut Bessent, Rusia menolak melanjutkan negosiasi damai setelah pertemuan di Alaska pada Agustus lalu.

“Mengingat Putin terus menolak menghentikan perang yang tidak masuk akal ini, kami menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak besar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin,” tegas Bessent dalam pernyataan tertulis yang dikutip dari AFP.

Baca Juga :  Trump Sebut Modi Janji Hentikan Pembelian Minyak Rusia

Bessent menegaskan Kementerian Keuangan AS sedang menyiapkan langkah tambahan untuk memperkuat upaya Presiden Trump mengakhiri perang. Ia juga menyebut sanksi kali ini termasuk yang terbesar yang pernah dijatuhkan AS terhadap Rusia.

Dua perusahaan yang menjadi target sanksi adalah Rosneft dan Lukoil. Pemerintah AS menilai kedua perusahaan itu menjadi sumber utama pendanaan militer Rusia. Washington berharap, tekanan ekonomi ini bisa mempercepat berakhirnya perang.

Baca Juga :  Hamas Bebaskan Sandera Israel di Jalur Gaza, Trump Umumkan Perang Berakhir

Trump sebelumnya menolak menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia meski menghadapi tekanan dari Kongres. Ia sempat mengklaim Putin sudah berkomitmen menghentikan perang, tetapi kesabarannya habis setelah berbicara langsung dengan Putin melalui telepon pekan lalu.

“Putin tidak datang ke meja perundingan dengan niat baik,” ujar Bessent.

Selain AS, Uni Eropa juga menjatuhkan sanksi tambahan kepada Rusia pada hari yang sama. Uni Eropa melarang impor gas Rusia hingga 2027, memasukkan kapal tanker Rusia ke daftar hitam, dan melarang diplomat Rusia bepergian ke wilayah Eropa. (MDA*)

Berita Terkait

Donald Trump Tiba di Malaysia untuk KTT ASEAN ke-47, Sempat Joget dengan PM Anwar Ibrahim
Trump Tolak Bertemu Putin karena Belum Ada Kepastian Perdamaian Ukraina
Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN di KTT Malaysia
Trump Tiba di Malaysia, Jadi Penengah Konflik Thailand–Kamboja
WNI Didakwa Bunuh Istri di Hotel Singapura, Terancam Hukuman Mati
Italia Catat 4.400 Korban Pelecehan Pastor Sejak 2020, Paus Leo XIV Tuntut Transparansi Gereja
Presiden Ekuador Daniel Noboa Nyaris Diracun di Acara Publik
Israel Gempur Lebanon Timur dan Selatan, Empat Orang Tewas Termasuk Lansia

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:33 WIB

Donald Trump Tiba di Malaysia untuk KTT ASEAN ke-47, Sempat Joget dengan PM Anwar Ibrahim

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:03 WIB

Trump Tolak Bertemu Putin karena Belum Ada Kepastian Perdamaian Ukraina

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:33 WIB

Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN di KTT Malaysia

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:01 WIB

Trump Tiba di Malaysia, Jadi Penengah Konflik Thailand–Kamboja

Minggu, 26 Oktober 2025 - 04:10 WIB

WNI Didakwa Bunuh Istri di Hotel Singapura, Terancam Hukuman Mati

Berita Terbaru

Petugas evakuasi mayat pria terlilit jaket di Sungai Gempol, Indramayu. Foto: Dok. Istimewa

Daerah

Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Gempol, Indramayu

Minggu, 26 Okt 2025 - 12:33 WIB