Kisah Pilu Safitri: Ditinggal Suami Dua Hari Sebelum Pelantikan, Tetap Minta Maaf dan Cium Tangan Mertua

- Jurnalis

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Safitri potret perempuan Aceh masa kini.

Safitri potret perempuan Aceh masa kini.

Langit pagi menyelimuti Desa Rimo, Aceh Singkil, dengan mendung ketika sebuah mobil L300 hitam berhenti di depan rumah kayu sederhana.

Beberapa tetangga mengangkat kasur, karung pakaian, peralatan dapur, dan satu koper kecil ke dalam mobil.

Di tengah hiruk pikuk itu, Safitri, perempuan berusia 30-an, berdiri dengan mata sembab. Ia menelan kenyataan pahit—suaminya menceraikannya dua hari sebelum pelantikan PPPK.

Namun bukan perceraian itu yang membuat banyak orang menangis, melainkan sikap luar biasa Safitri. Meski hatinya hancur, ia tetap melangkah ke rumah mertuanya.

Ia mengetuk pintu, mencium tangan, dan meminta maaf sebelum pergi. Dengan suara lirih, ia berkata, “Terima kasih sudah menerima saya selama ini. Maaf kalau saya ada salah. Jaga kesehatan, ya, Mak.”

Sikap tulus itu mengguncang hati banyak orang. Rita Sugiarti Ricentil Panggabean merekam momen perpisahan itu dan membagikannya di Facebook.

Dalam video berdurasi satu menit tiga puluh detik, Safitri menahan tangis saat naik ke mobil, sementara beberapa tetangga melambaikan tangan. Rita menulis pesan haru,

“Selamat jalan, sahabat kami, Fitri. Semoga bahagia segera kau dapati. Kau tetap mulia meski dunia memperlakukanmu tak adil.”

Unggahan itu langsung menyebar luas. Dalam hitungan jam, lebih dari 600 ribu orang menonton video tersebut. Ratusan komentar mengalir, berisi doa dan kekaguman terhadap keteguhan hati Safitri.

Baca Juga :  23 Relawan Malaysia Tiba di Kuala Lumpur Usai Ditahan Israel

“Perempuan sekuat ini layak bahagia. Tidak semua orang bisa berpamitan dengan kepala tegak setelah disakiti,” tulis seorang pengguna.

“Air mataku jatuh lihat caranya mencium tangan mertuanya. Sungguh perempuan berhati emas,” tambah yang lain.

Warga sekitar mengenal Safitri sebagai perempuan lembut, sopan, dan pekerja keras. Ia mendampingi suaminya melewati masa sulit dan membantu keuangan keluarga dengan berjualan daring dari rumah. Dua hari sebelum pelantikan PPPK, sang suami justru memilih mengakhiri pernikahan mereka.

Tetangga menceritakan bagaimana Safitri menghadapi ujian itu dengan tenang. Ia tidak mengumbar aib dan tidak menjelekkan siapa pun. “Dia tidak pernah marah atau menyalahkan. Dia cuma bilang, mungkin ini jalan terbaik,” ujar seorang tetangga yang membantu memindahkan barang-barangnya.

Setelah meninggalkan Aceh Singkil, Safitri pindah ke Aceh Selatan dan tinggal sementara di rumah saudaranya. Ia bertekad memulai hidup baru.

Ia membuka usaha kecil dengan menjual pakaian dan makanan ringan secara daring untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga :  Penjaga Warisan Candi Muaro Jambi Berharap P3K

“Kalau saya terus menangis, siapa yang akan nolong saya?” ucapnya saat diwawancarai media lokal. “Saya ingin bangkit. Hidup harus tetap jalan.”

Warganet memuji Safitri sebagai potret perempuan Aceh yang tegar dan berjiwa besar. Di tengah luka, ia tetap menjunjung nilai-nilai luhur: menghormati orang tua, menjaga martabat, dan menolak membalas keburukan dengan kebencian.

Kisah Safitri mengingatkan banyak orang tentang makna kemanusiaan. Ia membuktikan bahwa cinta dan hormat tidak bergantung pada darah, tetapi pada ketulusan hati. Ia kehilangan rumah tangganya, tapi ia tetap memelihara kebaikan dalam dirinya.

Kini, setiap orang yang menonton videonya berpamitan dengan sang mertua melihat sosok yang lebih dari sekadar perempuan yang ditinggalkan. Mereka melihat perempuan yang memilih menjadi manusia seutuhnya—pemaaf, tabah, dan tulus.

Di tengah derasnya arus media sosial yang dipenuhi drama dan amarah, kisah Safitri hadir sebagai pengingat bahwa kekuatan sejati bukan berarti tidak pernah jatuh, tetapi berani berdiri kembali dengan hati yang penuh kasih. (redaksi albrita.com)

 

 

 

Berita Terkait

Tangis Melda Safitri Berbuah Manis: Ditinggal Suami, Ditemukan Rezeki dan Harapan Baru
Rezeki Tak Pernah Salah Alamat: Kisah Safitri, Perempuan Aceh yang Dibuang Suami dan Dihujani Rezeki
Kunjungan Selesai, Harapan Padam: Rumah Reyot Itu Masih Berdiri Sendiri
Jejak Busuk di Balik Gunungan Sampah: Polisi Bongkar Dugaan Korupsi RPT Sungai Penuh
Menuai Harapan di Rongsokan
Ini Dia, Brave Pink Hero Green: Simbol Perjuangan, Kepedulian, dan Harapan Rakyat

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 06:51 WIB

Tangis Melda Safitri Berbuah Manis: Ditinggal Suami, Ditemukan Rezeki dan Harapan Baru

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:15 WIB

Rezeki Tak Pernah Salah Alamat: Kisah Safitri, Perempuan Aceh yang Dibuang Suami dan Dihujani Rezeki

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:59 WIB

Kisah Pilu Safitri: Ditinggal Suami Dua Hari Sebelum Pelantikan, Tetap Minta Maaf dan Cium Tangan Mertua

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Kunjungan Selesai, Harapan Padam: Rumah Reyot Itu Masih Berdiri Sendiri

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:52 WIB

Jejak Busuk di Balik Gunungan Sampah: Polisi Bongkar Dugaan Korupsi RPT Sungai Penuh

Berita Terbaru