Jakarta, albrita.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan fasilitas Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Sunter, Jakarta Utara. Pemprov juga menargetkan PSEL di luar Jakarta, salah satunya di TPA Bantar Gebang, Bekasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan Pemprov menyediakan lahan 3,05 hektare di Sunter. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyewa lahan ini untuk membangun PSEL. Fasilitas ini mampu mengolah 2.000–2.500 ton sampah per hari dan menghasilkan listrik 35 megawatt.
“Kami membangun PSEL di Sunter dan lokasi lain, termasuk TPA Bantar Gebang,” ujar Asep saat Media Briefing Isu Mikroplastik dalam Air Hujan di Balai Kota, Jumat (24/10).
Pemprov juga menyiapkan anggaran untuk sarana pengangkutan sampah. Jakarta telah mengelola lebih dari 98 persen sampah, sehingga biaya logistik tidak menjadi masalah.
Pengelolaan TPA Bantar Gebang masih terbatas karena usianya yang tua. “Kami melakukan controlled landfill, menutup sampah dengan geomembran, humus soil, atau tanah merah. Sanitary landfill penuh belum memungkinkan,” jelas Asep.
Dengan pembangunan PSEL Sunter dan pengoperasian RDF Rorotan, Pemprov yakin volume sampah yang dikirim ke Bantar Gebang berkurang. Asep menekankan, langkah ini akan mengurangi open dumping di TPA terbesar di Indonesia.
PSEL tidak hanya mengurangi sampah. Fasilitas ini juga mendukung produksi energi bersih untuk Jakarta. “PSEL akan mengurangi tumpukan sampah dan menghasilkan listrik bagi masyarakat,” tutup Asep. (YS*)









