Harus Miliki Budaya Malu! Pejabat Pemkot Sungai Penuh dengan Kinerja dan Integritas Buruk Sebaiknya Mundur

- Jurnalis

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 07:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sungai Penuh,albrita.com– Pejabat Pemerintah Kota Sungai Penuh perlu menumbuhkan budaya malu. Siapa pun yang tidak mampu bekerja dengan baik seharusnya berani mundur. Langkah itu menunjukkan tanggung jawab, menjaga marwah jabatan, dan menghormati kepercayaan publik.

Junaidi, warga Kota Sungai Penuh, menegaskan bahwa jabatan publik bukan simbol kehormatan, tetapi amanah untuk melayani. Ia menilai banyak pejabat sekarang justru memperlakukan jabatan sebagai panggung untuk mencari gengsi.

“Jabatan itu bukan gaya-gayaan. Pejabat seharusnya melayani, bukan minta dilayani. Kalau tidak mampu bekerja, mundur saja, itu lebih terhormat,” tegasnya, Sabtu, (25/10).

Menurut Junaidi, sebagian pejabat eselon di Pemkot Sungai Penuh tidak memahami tugas pokok dan fungsi mereka. Ia melihat banyak pejabat yang lebih sibuk membangun citra ketimbang menyelesaikan persoalan masyarakat.

“Kita bisa lihat sendiri, banyak program jalan di tempat karena pejabatnya tidak paham kerja. Mereka tampil gagah-gagahan, tapi tidak mampu melayani,” ujarnya.

Junaidi menilai kemampuan sebagian pejabat jauh dari standar profesional. Mereka gagal menunjukkan kinerja yang sejalan dengan visi kepala daerah.

“Kalau kemampuan kerja seperti itu, wajar kalau Wali Kota sulit berlari cepat. Bagaimana kota ini mau maju kalau pejabatnya sendiri tidak bergerak?” katanya.

Ia menegaskan, pejabat harus memiliki budaya malu seperti yang berlaku di Jepang. Di negeri sakura, pejabat yang gagal menjalankan tanggung jawab akan mengundurkan diri tanpa menunggu tekanan publik.

Baca Juga :  Alfin Bakar Buktikan Kerja Kerasnya, Sungai Penuh Mulai Berubah

“Budaya malu itu tanda integritas. Kalau kita gagal, akui dan mundur. Jangan terus menempel di kursi jabatan seolah tidak ada orang lain yang lebih mampu,” ujarnya.

Junaidi menilai Wali Kota Sungai Penuh sedang berupaya keras mempercepat pembangunan dan memperkuat birokrasi. Namun, pejabat yang tidak solid justru memperlambat laju perubahan.

“Wali kotanya ingin berlari, tapi pejabatnya banyak yang berjalan lambat. Kalau terus seperti ini, Sungai Penuh akan tertinggal,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa masyarakat kini lebih cerdas dan kritis. Publik tidak lagi menilai pejabat dari ucapan, tetapi dari hasil kerja.

“Masyarakat sekarang menilai dengan mata dan pengalaman. Kalau pejabat malas, mereka tahu. Kalau pejabat tidak jujur, mereka juga tahu,” tegasnya.

Junaidi meminta Pemkot Sungai Penuh segera mengevaluasi seluruh pejabat. Menurutnya, kota ini membutuhkan sumber daya manusia yang kuat, kompeten, dan berintegritas.

“Banyak anak muda Sungai Penuh yang punya kapasitas dan semangat tinggi. Beri mereka kesempatan. Jangan biarkan jabatan penting diisi orang yang tidak produktif,” ujarnya.

Ia menilai lemahnya disiplin dan koordinasi menjadi akar persoalan birokrasi di Sungai Penuh. Pelayanan publik lambat, inovasi minim, dan sebagian pejabat tidak memiliki inisiatif untuk memecahkan masalah.

“Masyarakat sering mengeluh soal pelayanan yang berbelit. Itu bukti sistem tidak berjalan. Kalau pejabatnya disiplin dan punya empati, masalah itu bisa selesai,” kata Junaidi.

Baca Juga :  Sumsel Jadi Provinsi Pertama Terapkan Manajemen Talenta ASN

Ia juga menilai wali kota perlu bersikap tegas terhadap pejabat yang tidak bekerja optimal. Kepemimpinan kuat, menurutnya, hanya terbentuk jika pemimpin berani mengambil keputusan sulit.

“Pemimpin harus berani menindak pejabat yang malas. Ketegasan menciptakan efek jera dan menumbuhkan budaya kerja yang sehat,” tegasnya.

Junaidi meminta wali kota tidak ragu melakukan perombakan besar di tubuh birokrasi. Ia percaya langkah tegas bisa mempercepat perubahan dan memperbaiki citra pemerintah.

“Wali kota tidak perlu ragu. Ganti saja pejabat yang tidak punya etos kerja. Kalau tidak, reformasi hanya jadi slogan,” ujarnya.

Ia menilai pejabat yang berani mengakui ketidakmampuan dan mundur dengan terhormat justru pantas dihargai. Menurutnya, kejujuran terhadap diri sendiri adalah bentuk tanggung jawab moral tertinggi seorang aparatur.

“Mundur bukan kalah, tapi sikap ksatria. Lebih baik mundur daripada menipu diri sendiri dan masyarakat,” tutupnya.

Budaya malu, kata Juanidi, harus menjadi roh birokrasi. Pejabat yang menjunjung nilai itu akan bekerja dengan hati, menjaga amanah publik, dan tidak menodai kepercayaan rakyat. Kota Sungai Penuh butuh pejabat seperti itu — bukan mereka yang hanya duduk di kursi jabatan tanpa kinerja. (al)

Berita Terkait

Respon Cepat PDAM Tirta Khayangan Tanggapi Keluhan Pelanggan, Turunkan Tim Ungkap Fakta Sebenarnya
Gas Full Pak Wako Alfin.. ! Sungai Penuh Sampai Kini Tidak Banjir Lagi
Bunda PAUD Hadiri Simulasi Manasik Haji Murid TK se-Kota Sungai Penuh
Sekda Buka Popkot 2025 di Sungai Penuh, Bentuk Karakter dan Sportivitas Pelajar
Warga Koto Pudung Siaga Tanggul Darurat, Sungai Batang Sangkir Meluap
Wakil Wali Kota Sungai Penuh Pimpin Apel Hari Santri 2025, Santri Didorong Kuasai Teknologi dan Sains
Jejak Busuk di Balik Gunungan Sampah: Polisi Bongkar Dugaan Korupsi RPT Sungai Penuh
Jambore PKK dan Pasar Rakyat Sungai Penuh 2025 Digelar di Lapangan Merdeka

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 07:09 WIB

Harus Miliki Budaya Malu! Pejabat Pemkot Sungai Penuh dengan Kinerja dan Integritas Buruk Sebaiknya Mundur

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Respon Cepat PDAM Tirta Khayangan Tanggapi Keluhan Pelanggan, Turunkan Tim Ungkap Fakta Sebenarnya

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:33 WIB

Gas Full Pak Wako Alfin.. ! Sungai Penuh Sampai Kini Tidak Banjir Lagi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:33 WIB

Bunda PAUD Hadiri Simulasi Manasik Haji Murid TK se-Kota Sungai Penuh

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:02 WIB

Sekda Buka Popkot 2025 di Sungai Penuh, Bentuk Karakter dan Sportivitas Pelajar

Berita Terbaru

Petugas evakuasi mayat pria terlilit jaket di Sungai Gempol, Indramayu. Foto: Dok. Istimewa

Daerah

Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Gempol, Indramayu

Minggu, 26 Okt 2025 - 12:33 WIB