Sungai Penuh, albrita.com — Memasuki usia ke-17, Kota Sungai Penuh menikmati kado istimewa dari kepemimpinan Wali Kota Alfin Bakar dan Wakil Wali Kota Azhar Hamzah. Sejak Presiden Republik Indonesia melantik keduanya pada 4 Februari 2025, pasangan ini langsung bergerak cepat membenahi kota.
Dalam sembilan bulan pertama masa jabatan, mereka menuntaskan dua persoalan menahun: darurat sampah dan banjir.
Alfin dan Azhar turun langsung ke lapangan, meninjau titik-titik genangan dan menata kembali sistem kebersihan. Mereka mengerahkan armada tambahan, memperbanyak tempat pembuangan, dan membersihkan saluran drainase di seluruh kecamatan.
Langkah nyata itu mengubah wajah kota. Kini warga menikmati lingkungan yang bersih dan bebas banjir.
Pasangan pemimpin muda ini juga memperbaiki sistem pelayanan publik. Mereka menata ulang manajemen RSUD Mayjen H.A. Thalib, mempercepat layanan medis, dan menanamkan budaya kerja ramah serta profesional di kalangan tenaga kesehatan.
Pemerintah Kota memangkas jalur birokrasi yang berbelit dan mengefisiensikan jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Langkah ini mempercepat proses pelayanan dan menghemat anggaran daerah secara signifikan.
Sejak awal masa jabatan, tantangan besar menghadang. Kota Sungai Penuh harus menanggung beban keuangan berat akibat pemangkasan APBD dan kewajiban membayar gaji PPPK hingga puluhan miliar rupiah per tahun.
Namun, Alfin dan Azhar menolak menyerah. Mereka memilih bekerja keras dan berpikir cerdas. Keduanya aktif melobi kementerian di Jakarta untuk mendatangkan dana pembangunan.
Upaya itu membuahkan hasil besar. Pemerintah pusat mengucurkan puluhan miliar rupiah untuk membangun berbagai proyek strategis di Sungai Penuh.
Alfin menggunakan dana itu untuk menormalisasi Sungai Batang Merao, membangun Pasar Beringin Jaya, mendirikan irigasi pertanian lewat program P3AI, dan melaksanakan program bedah rumah bagi keluarga berpenghasilan rendah. Semua proyek berjalan cepat karena Walikota turun langsung mengawasi pelaksanaannya.
Anggota DPRD Kota Sungai Penuh, Adharianto, mengakui kerja keras Alfin dan timnya. “Kami di DPRD terus mendorong Wali Kota agar aktif mencari dana pusat. Kondisi keuangan daerah memang sulit, tapi beliau berhasil membawa hasil nyata,” kata Adharianto. Ia menegaskan, normalisasi Sungai Batang Merao dan Sungai Bungkal memberi dampak besar bagi warga.
“Masyarakat kini merasakan manfaat langsung. Hujan deras tak lagi menimbulkan banjir. Drainase yang bersih membuat kota lebih aman dan nyaman,” lanjutnya.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Sungai Penuh juga menyampaikan apresiasi tinggi. Ia menilai langkah Alfin menunjukkan keberanian dan komitmen kuat. “Beliau berani mengambil keputusan penting demi kemajuan daerah. Jika OPD semakin solid dan kompeten, Kota Sungai Penuh bisa menjadi ‘JUARA’ di segala bidang, seperti harapan masyarakat,” tegasnya.
Alfin terus mendorong efisiensi dan perubahan pola kerja ASN. Ia meminta pejabat fokus pada hasil, bukan rutinitas administratif.
Pemerintah Kota menilai kinerja setiap pegawai berdasarkan produktivitas dan inovasi. ASN yang dulu pasif kini berlomba menunjukkan hasil kerja terbaik.
Alfin menegaskan bahwa reformasi birokrasi dan pembangunan infrastruktur menjadi dua poros utama pemerintahannya. Ia ingin menjadikan Sungai Penuh sebagai kota yang tangguh, bersih, dan sejahtera.
“Kami tidak akan menyerah pada keterbatasan. Pemerintah terus bekerja, mencari peluang, dan memanfaatkan setiap dukungan dari pusat maupun provinsi untuk mempercepat pembangunan,” ujar Alfin dalam rapat evaluasi pembangunan.
Wakil Wali Kota Azhar Hamzah turut memperkuat program dengan pendekatan lapangan. Ia rajin menemui warga, mendengarkan keluhan, dan memastikan program berjalan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin setiap rupiah anggaran benar-benar menyentuh masyarakat, bukan hanya berhenti di meja administrasi,” ujarnya dalam kunjungan kerja di Hamparan Rawang.
Kini, menjelang peringatan HUT ke-17 Kota Sungai Penuh, hasil kerja keras selama sembilan bulan terlihat nyata. Jalan utama tampak bersih, drainase berfungsi baik, pasar lebih tertata, dan pelayanan publik makin cepat.
Warga merasakan perubahan besar dan menilai duet Alfin–Azhar membawa energi baru bagi kota “Sahalun Suhak Saltuh Bedil” ini.
Kado ulang tahun ke-17 bukan pesta atau seremonial mewah, tetapi hasil kerja nyata: kota yang bangkit dari masalah dan melangkah menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat, Sungai Penuh kini menatap masa depan dengan optimisme dan tekad kuat untuk menjadi kota ‘JUARA’ di ujung Provinsi Jambi.(al)









