Venezuela Gagalkan Rencana CIA Serang USS Gravely di Karibia

- Jurnalis

Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal perusak Angkatan Laut AS USS Gravely (DDG-107) tiba di pelabuhan Port of Spain, Trinidad dan Tobago, Minggu (26/10/2025). Foto: Andrea De Silva/REUTERS

Kapal perusak Angkatan Laut AS USS Gravely (DDG-107) tiba di pelabuhan Port of Spain, Trinidad dan Tobago, Minggu (26/10/2025). Foto: Andrea De Silva/REUTERS

Caracas, albrita.com — Pemerintah Venezuela menggagalkan rencana CIA menyerang negaranya. Otoritas Venezuela mengungkap operasi palsu yang menargetkan kapal perusak AS, USS Gravely, yang berlabuh di Trinidad dan Tobago pada Minggu (26/10).

Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, menyatakan sel yang didanai CIA merencanakan serangan terhadap USS Gravely dan ingin menimpakan kesalahan kepada Venezuela. Polisi menangkap empat orang, tetapi Cabello belum merinci identitas mereka.

Baca Juga :  PM Xanana Gusmao Menangis Saat Timor Leste Diterima Jadi Anggota ASEAN

Venezuela rutin menangkap tentara bayaran yang AS dukung untuk mengganggu stabilitas pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Kehadiran USS Gravely di Trinidad dan Tobago memicu kemarahan Caracas. Pemerintah menilai AS sengaja memprovokasi perang di Karibia.

Perdana Menteri Trinidad dan Tobago, Kamla Persad-Bissessar, mengkritik Maduro dan mendukung Donald Trump, sehingga memperkeruh situasi. Maduro menangguhkan perjanjian gas dengan Trinidad dan Tobago dan menuduh Persad-Bissessar menjadikan negaranya pangkalan AS melawan Venezuela.

Baca Juga :  Harga Minyak Dunia Melonjak, Dipicu Konflik Rusia-Ukraina dan Tekanan Global

Pentagon mengerahkan tujuh kapal perang ke Karibia dan satu kapal ke Teluk Meksiko. USS Gerald R. Ford, kapal induk terbesar di dunia, akan tiba bersama armada pendampingnya. Pemerintah Venezuela dan sejumlah pengamat menilai AS menggunakan kekuatan militer untuk menekan dan menggulingkan Maduro, yang hingga kini AS belum akui sebagai presiden sah. (YS*)

Berita Terkait

Zelensky Minta Dukungan Dana Perang Eropa 2-3 Tahun untuk Ukraina
Trump dan PM Jepang Sanae Takaichi Sepakat Amankan Pasokan Mineral Penting di Tokyo
Paul Biya Menang Pemilu Kedelapan Kali, Terpilih Kembali Jadi Presiden Kamerun
Pesawat Kecil Jatuh di Greenland, Satu Penumpang Tewas
Jaksa Ajukan Dakwaan Spionase terhadap Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu
China Kerahkan Pesawat Pengebom H-6K di Sekitar Taiwan Jelang Pertemuan Xi-Trump
Imigrasi AS Tangkap Jurnalis Inggris Sami Hamdi, Rencana Deportasi
Drone Rusia Serang Kiev, Tewaskan Tiga Warga dan Lukai Tujuh Anak

Berita Terkait

Selasa, 28 Oktober 2025 - 20:09 WIB

Zelensky Minta Dukungan Dana Perang Eropa 2-3 Tahun untuk Ukraina

Selasa, 28 Oktober 2025 - 17:01 WIB

Venezuela Gagalkan Rencana CIA Serang USS Gravely di Karibia

Selasa, 28 Oktober 2025 - 10:33 WIB

Trump dan PM Jepang Sanae Takaichi Sepakat Amankan Pasokan Mineral Penting di Tokyo

Selasa, 28 Oktober 2025 - 01:10 WIB

Paul Biya Menang Pemilu Kedelapan Kali, Terpilih Kembali Jadi Presiden Kamerun

Senin, 27 Oktober 2025 - 23:03 WIB

Pesawat Kecil Jatuh di Greenland, Satu Penumpang Tewas

Berita Terbaru