Rio de Janeiro, albrita.com — Polisi Brasil menggempur geng narkoba di permukiman kumuh Rio de Janeiro. Serbuan besar-besaran itu mengubah kawasan padat penduduk menjadi medan perang yang mencekam.
Sebanyak 2.500 polisi bersenjata lengkap menyerbu dua favela di wilayah utara kota. Mereka membawa kendaraan lapis baja, helikopter, dan drone untuk menekan perlawanan para pengedar narkoba. Selain itu, aparat menargetkan kelompok besar yang selama ini menguasai peredaran narkoba di wilayah tersebut.
Operasi ini berlangsung menjelang Konferensi Tingkat Tinggi COP30 yang akan digelar di Brasil pada November 2025. Oleh karena itu, pihak berwenang ingin memastikan situasi keamanan tetap terkendali. Saat bentrokan berlangsung, suara tembakan terdengar hingga sekitar bandara. Kemudian, api muncul di beberapa titik dan membuat warga panik.
Sementara itu, para pengedar narkoba melawan dengan menggunakan drone bersenjata. Warga terpaksa mencari perlindungan dan menutup toko mereka untuk menghindari peluru nyasar. Meskipun begitu, polisi tetap melanjutkan pengejaran hingga ke gang-gang sempit.
Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, menyebut operasi ini sebagai yang terbesar dalam sejarah negaranya. Ia memastikan polisi menewaskan 60 anggota geng dalam bentrokan itu. Namun demikian, empat anggota kepolisian juga gugur dalam pertempuran tersebut.
Polisi berhasil menangkap 81 orang serta menyita 93 senapan dan lebih dari setengah ton narkoba. Di sisi lain, video yang beredar di media sosial memperlihatkan asap tebal membumbung dari dua favela tempat penggerebekan.
Tak berhenti di situ, geng narkoba membalas dengan memblokir jalan di wilayah utara dan selatan Rio. Pemerintah pun menutup 46 sekolah di sekitar lokasi dan menghentikan kelas malam di universitas terdekat. Mahasiswa diminta segera mencari tempat aman untuk berlindung.
Keesokan harinya, warga menemukan lebih dari 40 jenazah di jalanan. Mereka membawa mayat ke tempat terbuka untuk mencari kerabat yang hilang. Hingga kini, polisi terus menyelidiki identitas para korban dan memastikan kondisi keamanan kota kembali stabil. (MDA*)









