Sawahlunto, albrita.com — Siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kota Sawahlunto, Arif Nofriadi Jefri (15), menggantung diri di ruangan OSIS menggunakan tali pramuka.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Diana Rosa, menyebut Arif menangis beberapa jam sebelum tewas. Sekolah menggelar turnamen sepak bola pada hari itu, sehingga suasana ramai hingga sore.
“Temannya melihat Arif berada di taman, memegang ponsel, dan menangis sendirian. Setelah itu, Arif menghilang dari pandangan,” kata Diana. Teman tersebut tinggal di asrama sekolah dan menambahkan, Arif sering menangis di sekolah, sehingga teman-temannya terbiasa melihatnya menangis.
Kapolsek Baringin, Ipda Gorrahman, menyatakan polisi menyelidiki motif bunuh diri Arif. Ia menegaskan, kasus ini tidak terkait bullying.
Arif kemungkinan mengalami depresi karena ibu kandungnya, Satria Monalisa, sedang sakit.
Beberapa teman sekelas Arif mengatakan ia terlihat murung beberapa hari sebelum kejadian. Mereka menyebut Arif mengurangi interaksi dengan teman-temannya dan lebih sering sendirian.
Guru BK SMP Negeri 2 Kota Sawahlunto, Ratna Dewi, menuturkan pihak sekolah telah mencoba mendekati Arif dan memberikan konseling, namun Arif tetap menolak bercerita secara mendetail.
Kepolisian kini mengumpulkan keterangan saksi dari teman-teman sekelas dan penghuni asrama untuk menyusun kronologi kejadian. Polisi juga mengamankan barang-barang pribadi Arif untuk mendukung penyelidikan motif.
Sekolah berencana menyelenggarakan konseling bagi siswa dan guru yang terdampak secara emosional akibat insiden ini. Pihak sekolah juga mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis anak-anak mereka. (MDA*)









