Jakarta, albrita.com — Mantan Juru Bicara KPK, Johan Budi, menilai Divisi Humas Polri perlu direvolusi, bukan sekadar direformasi, agar cara polisi berkomunikasi dengan publik lebih baik dan citra institusi kembali positif.
Johan mencontohkan kasus tewasnya pengendara ojol, Affan Kurniawan. Kapolri membentuk Tim Transisi Polri, namun publik menyalahartikan tujuan tim tersebut. Menurut Johan, hal ini terjadi karena Polri tidak menyampaikan informasi dengan tepat.
Contoh lain terjadi pada kasus judi online di Yogyakarta. Johan menyebut pemilihan diksi dan kalimat oleh kepolisian kurang tepat sehingga citra polisi menurun. “Polisi harus menyampaikan informasi dengan simpati dan empati, bukan sekadar formalitas,” ujarnya.
Johan juga menyinggung kasus di Semarang, saat polisi menyatakan seorang pelajar meninggal karena tawuran. Faktanya, kematian pelajar bukan akibat tawuran, dan penyampaian informasi yang keliru itu memupuk kebencian publik terhadap polisi.
Karena itu, Johan menekankan paradigma Polri harus berubah. Polri tidak hanya sebagai penegak hukum, tapi sebagai pelayan masyarakat. Polisi harus mendengar, memahami, dan berinteraksi dengan empati dan simpati kepada publik. (WF*)









