Padang Panjang, albrita.com–Ratusan mahasiswa melakukan aksi demo ke DPRD Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, aksi berlangsung damai.
Aksi berlangsung Kamis (4/9). Tidak saja berorasi, juga dialog terbuka dan menyampaikan sejumlah aspirasi.
Peserta aksi diterima Walikota Hendri Arnis bersama Ketua DPRD, Imbral beserta anggota DPRD, Kapolres, Dandim 0307/TD, Letkol Inf Agus Priyo Pujo Sumedi, Kajari, Adhi Setyo Prabowo dan Forkopimda lainnya.
Mahasiswa dan pejabat yang hadir kemudian duduk melingkar untuk berdiskusi. Walikota Hendri mengaku senang bisa mendengar langsung suara generasi muda
“Inilah yang saya tunggu-tunggu, suara dari para mahasiswa untuk membangun Padang Panjang,” kata walikota, kota pendidikan ini harus dijaga bersama-sama.
“Hari ini adik-adik sudah menunjukkan aksi yang damai dan kondusif. Terima kasih,” ujarnya.
Dikatakan, setiap aspirasi akan ditampung. Jangan mudah termakan berita hoaks.
Ketua DPRD Imbral menegaskan gedung DPRD adalah rumah rakyat. Silakan datang kapan saja. Rumah ini adalah milik bersama. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Mari berdiskusi, kami selalu terbuka untuk berdialog,.
Kapolres Kartyana, turut menyampaikan keterbukaannya. “Polres adalah tempat rakyat. Kalau ada masalah, silakan datang.
Perwakilan mahasiswa, Fajri Fadhil menyampaikan sejumlah tuntutan yang mereka sebut “17+8”. Di antaranya transparansi anggaran, penghentian gaya hidup mewah pejabat, kebijakan pro-rakyat, perlindungan terhadap masyarakat sipil, hingga penindakan pungutan liar dan jaminan upah layak bagi pekerja.
“Kami ingin pemerintah tidak hanya mendengar, tetapi juga menindaklanjuti aspirasi dengan langkah nyata.
Dialog berlangsung dalam suasana tenang, saling menghargai. Mahasiswa, eksekutif, legislatif, dan aparat keamanan duduk bersama, berbeda suara namun tetap satu tujuan: menjaga Padang Panjang tetap aman, damai, dan berdaya untuk semua. (syam)