JAMBI, albrita.com – Suasana mencekam terjadi di SMP Negeri 20 Talang Bakung, Kota Jambi, pada Rabu pagi (10/9) ketika kobaran api tiba-tiba melahap sebagian ruangan sekolah. Peristiwa ini sontak menghebohkan warga sekitar dan membuat para guru serta murid yang baru datang ke sekolah panik berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Menurut informasi yang dihimpun, api pertama kali terlihat sekitar pukul 06.10 WIB, menjelang aktivitas belajar mengajar dimulai. Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa kepulan asap muncul dari salah satu sudut ruangan, tepatnya di dekat dispenser yang berada di area kelas. Dalam hitungan menit, api dengan cepat membesar dan menjalar ke perabotan kelas yang mudah terbakar, seperti meja, kursi, serta lemari kayu. Diduga kuat sumber api berasal dari korsleting listrik pada colokan dispenser. Percikan kecil yang muncul akibat arus pendek itu kemudian memicu kobaran api yang semakin membesar. Karena ruangan dalam keadaan kosong, tidak ada yang menyadari sejak awal sehingga api terlanjur meluas sebelum sempat dipadamkan.
Kebakaran tersebut menghanguskan dua ruang kelas utama serta ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Ketiga ruangan itu mengalami kerusakan cukup parah. Dinding bagian dalam hangus menghitam, atap banyak yang roboh, sementara meja dan kursi hanya menyisakan rangka kayu yang gosong. Meski begitu, api berhasil dicegah agar tidak menjalar ke ruang lainnya, termasuk ruang guru, ruang kepala sekolah, serta ruang tata usaha yang menyimpan banyak dokumen penting.
Tim Pemadam Kebakaran Kota Jambi yang mendapat laporan segera meluncur ke lokasi. Beberapa unit mobil pemadam dikerahkan, dibantu dengan warga sekitar yang ikut bergotong royong membawa air seadanya. “Kami sampai di lokasi sekitar 10 menit setelah laporan diterima. Kondisinya sudah cukup besar, tapi alhamdulillah api berhasil kami jinakkan sebelum merembet ke ruangan lain,” ujar salah seorang petugas damkar yang ditemui di lokasi. Butuh waktu hampir 30 menit bagi tim damkar untuk benar-benar memastikan api padam total. Setelah itu, mereka melakukan pendinginan untuk mencegah bara api kembali menyala.
Kepala SMPN 20 Talang Bakung, Ibu Suryani, mengucap syukur karena tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Saat api muncul, sebagian besar siswa belum masuk ke kelas, sehingga evakuasi berjalan lancar. “Alhamdulillah anak-anak selamat, tidak ada yang terluka. Hanya saja kami sangat terpukul dengan musibah ini, karena dua ruang kelas dan UKS tidak bisa lagi digunakan untuk sementara waktu,” jelasnya. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa berkas-berkas penting seperti data administrasi sekolah, arsip nilai, serta dokumen ujian berhasil diselamatkan berkat kesigapan guru dan staf yang segera memindahkannya ke ruang lain begitu api mulai membesar.
Meski tidak ada korban, kebakaran ini memberikan dampak besar pada proses belajar mengajar. Setidaknya dua kelas siswa terpaksa dipindahkan ke ruang darurat atau menumpang sementara di ruang lain. Pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan Kota Jambi sedang mencari solusi terbaik agar kegiatan belajar tidak terganggu terlalu lama. “Untuk sementara kami akan atur jadwal belajar bergantian, supaya anak-anak tetap bisa belajar meskipun ruangannya terbatas,” tambah Kepala Sekolah.
Kebakaran ini juga membuat warga sekitar SMPN 20 Talang Bakung panik. Banyak orang tua siswa yang langsung mendatangi sekolah setelah mendengar kabar kebakaran. Suasana sempat ricuh karena khawatir ada anak-anak yang masih berada di dalam ruangan. Namun setelah dipastikan semua siswa selamat, suasana mulai terkendali. Seorang warga bernama Budi yang rumahnya tidak jauh dari sekolah mengaku melihat asap tebal membumbung dari arah sekolah. “Kami langsung datang, takut ada anak-anak yang terjebak. Tapi untungnya anak-anak sudah keluar semua. Kami juga bantu menyiram dengan air seadanya sebelum damkar datang,” ujarnya.
Pihak kepolisian bersama tim forensik kebakaran kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti. Meskipun dugaan awal adalah korsleting listrik, pemeriksaan teknis tetap akan dilakukan untuk menghindari spekulasi. Sementara itu, pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan membantu pemulihan fasilitas sekolah. Banyak pihak juga menyerukan pentingnya perawatan instalasi listrik secara berkala di gedung-gedung sekolah agar musibah serupa tidak terulang.
Musibah kebakaran di SMPN 20 Talang Bakung ini menjadi pelajaran berharga betapa pentingnya kewaspadaan terhadap potensi korsleting listrik. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil cukup besar dan tentu saja mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Namun di balik duka tersebut, ada sisi positif yang bisa disyukuri: kesigapan petugas damkar, dukungan warga, serta keberhasilan menyelamatkan dokumen penting sekolah. Kini harapan besar tertuju pada proses pemulihan, agar para siswa bisa kembali belajar dengan tenang di ruang kelas yang layak. (DA*)
