Padang, albrita.com – Suasana Jalan Solok-Padang mendadak mencekam pada Jumat sore, 12 September 2025. Sekitar pukul 16.00 WIB, kecelakaan beruntun terjadi di Jorong Aro, Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Peristiwa itu melibatkan satu mobil bak, sebuah sepeda motor yang dikendarai remaja, dan dua mobil yang sedang terparkir di pinggir jalan.
Kasat Lantas Polres Solok, IPU Rido, menjelaskan insiden tersebut bermula dari sebuah mobil Isuzu Traga Pick Up bernomor polisi BA 9172 IU yang dikemudikan oleh Afrizon, pria berusia 49 tahun. Mobil itu datang dari arah Padang menuju Solok. Saat melaju di jalanan yang menurun, kendaraan mengalami rem blong.
Dalam kondisi rem yang tidak berfungsi, mobil oleng dan sulit dikendalikan. Sopir berusaha menahan laju, tetapi situasi semakin buruk. Mobil kemudian masuk ke jalur kanan dan menabrak sebuah sepeda motor Yamaha Mio BA 5879 BC yang melaju dari arah berlawanan.
Sepeda motor itu dikendarai oleh seorang remaja bernama Ananda Gahansyah Valentino, berusia 14 tahun. Di belakangnya, ada seorang penumpang bernama Asyraf Sa’adi yang baru berusia 15 tahun. Keduanya tidak sempat menghindar ketika mobil besar melaju tak terkendali ke arah mereka.
Benturan keras tidak dapat dihindari. Sepeda motor ringsek parah, sementara kedua pengendara remaja itu terlempar. Ananda dan Asyraf mengalami luka fatal akibat hantaman mobil. Nyawa keduanya tidak tertolong. Menurut keterangan polisi, mereka meninggal dunia di lokasi kejadian sebelum sempat mendapat pertolongan medis.
Tidak hanya sepeda motor, mobil Isuzu Traga itu juga menghantam dua kendaraan lain yang sedang terparkir rapi di sisi jalan. Kedua mobil yang menjadi korban adalah Toyota Corolla BA 1396 QV dan Honda Mobilio BA 1478 HQ. Benturan membuat bagian depan kedua mobil rusak parah, kaca pecah, dan bodi ringsek.
Sementara itu, sopir Isuzu Traga berhasil selamat. Namun kendaraan bak terbuka itu juga mengalami kerusakan di bagian depan dan samping. Polisi kemudian mengevakuasi semua kendaraan yang terlibat ke Unit Gakkum Sat Lantas Polres Solok untuk penyelidikan lebih lanjut.
IPU Rido menegaskan bahwa kasus ini akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian. Ia menambahkan bahwa faktor rem blong menjadi penyebab utama kecelakaan, tetapi penyelidikan tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian lain.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu mengatakan suasana jalan mendadak panik. Beberapa pengendara lain berusaha menghindar ketika mobil oleng, sementara warga berteriak meminta bantuan. Ketika suara benturan keras terdengar, orang-orang langsung berlarian menuju lokasi.
Beberapa saksi mata menyebut kedua korban remaja itu sempat tergeletak di jalan dengan luka parah. Mereka segera ditutupi kain sebelum dibawa menggunakan mobil ke RSUD Arosuka. “Sangat cepat kejadiannya, mobil itu melaju kencang dan langsung menabrak motor anak-anak itu. Kami semua tidak sempat menolong,” kata salah seorang warga dengan nada sedih.
Kematian dua remaja ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Ananda dan Asyraf masih duduk di bangku sekolah, dan dikenal sebagai anak yang aktif di lingkungannya. Kabar duka ini menyebar cepat di media sosial dan grup pesan warga Solok, membuat banyak orang merasa kehilangan.
Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara di jalur Solok-Padang. Jalan tersebut dikenal memiliki kontur yang menurun dan rawan kecelakaan, terutama bila kondisi kendaraan tidak prima. Pemeriksaan berkala terhadap rem, ban, dan mesin kendaraan disebut sebagai hal wajib sebelum bepergian jauh.
Kejadian ini juga menambah daftar panjang kecelakaan lalu lintas di Sumatera Barat yang dipicu oleh rem blong. Dalam beberapa bulan terakhir, kepolisian mencatat beberapa kasus serupa, di mana kendaraan berat atau mobil angkutan umum kehilangan kendali saat melaju di jalanan menurun.
Hingga malam hari, polisi masih berjaga di lokasi untuk memastikan arus lalu lintas kembali normal. Bangkai kendaraan yang terlibat telah dievakuasi, namun jejak kecelakaan masih terlihat jelas di jalan: serpihan kaca, bekas ban, dan bercak darah korban.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi semua pengguna jalan. Kecelakaan bisa terjadi kapan saja, dan kelalaian sekecil apa pun dapat berujung fatal. Kematian dua remaja di Solok kini menjadi catatan duka yang sulit dilupakan, sekaligus alarm bagi semua pihak untuk lebih peduli pada keselamatan di jalan raya. (KL*)