Jakarta, albrita.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bertemu lima gubernur Papua pada Kamis (23/10) untuk membahas pembangunan Trans Papua.
Trans Papua adalah jaringan jalan nasional yang menghubungkan seluruh provinsi di Papua. Jalan ini membentang dari Sorong, Papua Barat Daya, hingga Merauke, Papua Selatan. Pemerintah menilai jalan ini krusial untuk mempercepat konektivitas dan pemerataan pembangunan di provinsi paling timur Indonesia.
AHY menegaskan pemerintah harus menyelesaikan jalan primer terlebih dahulu sebelum membangun infrastruktur sekunder. “Kalau dianalogikan, dalam tubuh kita ada arteri utama yang harus dituntaskan dulu. Baru setelah itu kita bisa menghubungkan ruas-ruas sekunder,” jelas AHY di Kantor Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan.
Ia menambahkan pembangunan jalan menentukan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan antarwilayah. “Pertumbuhan sangat tergantung pada seberapa baik akses masuk ke sebuah daerah. Ketimpangan muncul karena akses berbeda,” kata AHY.
Pemerintah sudah menyambungkan ruas Wamena-Mumugu sepanjang 284,3 km. AHY menyatakan pihaknya membuat timeline pembangunan dan akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR serta Kementerian Perhubungan, yang menangani teknis proyek di lapangan.
Trans Papua memiliki panjang sekitar 4.300 km dan menghubungkan 13 kabupaten/kota di Papua. Pemerintah membangun jembatan, jembatan gantung, dan akses transportasi sekunder untuk menghubungkan desa-desa terpencil. Infrastruktur ini akan meningkatkan konektivitas, mempercepat distribusi logistik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang selama ini terisolir. (YS*)









