Sidoarjo, albrita.com – Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khozin diy Kecamatan Buduran, Sidoarjo, hingga Jumat (3/10) pagi. Insiden terjadi pada Senin (29/9) saat para santri sedang melaksanakan salat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB.
Hingga kini, total 108 korban telah dievakuasi. Kepala BNPB, Suharyanto, merinci, “Dari 108 korban, 103 selamat dan dirawat di rumah sakit, sedangkan lima meninggal dunia.”
Namun, 59 santri masih belum ditemukan. Data ini berdasarkan absensi ponpes dan informasi keluarga. Suharyanto berharap tidak semua korban hilang berada di reruntuhan. “Kami berdoa agar 59 santri ini selamat dan berada di lokasi lain,” ujarnya.
Posko keluarga dibuka untuk memantau perkembangan pencarian korban. Suharyanto menambahkan, beberapa orang yang sempat dikira hilang ternyata ditemukan selamat di tempat lain, sehingga tim SAR tetap bekerja dengan penuh kehati-hatian.
Pihak berwenang juga mengimbau keluarga dan warga untuk tetap tenang. Tim SAR menggunakan alat berat dan detektor untuk memeriksa reruntuhan. Pencarian difokuskan di area musala yang ambruk, dengan prioritas mengevakuasi korban yang mungkin terjebak di bawah bangunan.
Selain itu, pihak ponpes bersama aparat desa dan relawan terus memberikan bantuan logistik bagi keluarga korban, termasuk makanan, air bersih, dan pendampingan psikologis. Tim medis juga siaga di lokasi untuk memberikan pertolongan bagi korban yang selamat namun mengalami trauma.
BNPB memastikan koordinasi lintas instansi, termasuk Basarnas, TNI, dan Polri, untuk mempercepat proses pencarian. Suharyanto menegaskan, “Keselamatan korban menjadi prioritas utama, dan kami berharap semua yang hilang segera ditemukan dalam kondisi selamat.” (WF*)