Antrean Panjang di SPBU Bandar Lampung Akibat Kelangkaan Solar

- Jurnalis

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Empat jalur khusus pengisian solar di SPBU Soekarno Hatta. | Foto : Taufik H/Lampung Geh.

Empat jalur khusus pengisian solar di SPBU Soekarno Hatta. | Foto : Taufik H/Lampung Geh.

Bandar Lampung, albrita.comKelangkaan solar di sejumlah wilayah Lampung menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bandar Lampung pada Sabtu (4/10/2025) sore.

Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya ada empat titik SPBU yang mengalami antrean panjang, di antaranya SPBU Pertamina Soekarno Hatta, SPBU CoDo Pertamina, SPBU Rajabasa, dan SPBU Labuhan Ratu.

Di SPBU Soekarno Hatta, antrean kendaraan mengular hingga dua kilometer. Pihak SPBU bahkan membuka empat jalur khusus untuk pengisian solar. Mayoritas kendaraan yang mengantre adalah truk pengangkut batu bara dan kendaraan besar lainnya.

Baca Juga :  Sumbar- Riau Putus Total

Sementara itu, di SPBU CoDo Pertamina, antrean terlihat lebih panjang, mencapai sekitar tiga hingga empat kilometer. Di lokasi ini, antrean didominasi oleh bus penumpang dan kendaraan umum.

Situasi serupa juga terjadi di SPBU Rajabasa. Begitu pom bensin mulai beroperasi sekitar pukul 18.00 WIB, antrean kendaraan langsung memanjang dan menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi. Di SPBU Labuhan Ratu, antrean kendaraan pribadi juga tampak hingga satu kilometer.

Seorang sopir truk pengangkut pasir, Usman (53), mengaku telah mengantre selama dua jam di SPBU CoDo Pertamina untuk mendapatkan solar.
“Udah dua jam lebih ngantri. Sekarang tiap hari kayak gini, bukan cuma hari ini aja,” katanya.

Baca Juga :  PT MSP Gunakan Listrik PLN, Target PROPER Emas Semakin Dekat

Ia menjelaskan kondisi antrean panjang seperti ini sudah sering terjadi di wilayah Lampung dan sekitarnya.
“Kalau di Pesawaran, terutama di daerah Geneng, antreannya bisa sampai ratusan mobil. Ada juga yang ngecor, jadi makin susah,” ujarnya.

Usman berharap pemerintah daerah, terutama Gubernur Lampung, segera bertindak tegas terhadap penyalahgunaan distribusi solar bersubsidi.
“Harusnya pemerintah tegas. Pom yang ngecor itu diberesin. Kami yang butuh solar buat kerja malah susah,” tegasnya. (MDA*)

Berita Terkait

Angin Kencang Rusak 18 Rumah di Bojongsoang
Bekasi Utara Krisis Air, PDAM Janji Normalisasi
Bali Siap Bangun PSEL, Masyarakat Tetap Diminta Pilah Sampah
Brigadir Polres Tanjung Balai Jadi Tersangka Curi Rp 6,4 Juta
Pasca Keracunan, Agam Hentikan Dapur MBG
Kekerasan Orientasi Komunitas Pecinta Alam di Bitung
Gempa 6 Magnitudo Guncang Sumenep
DPR Percepat Penanganan Banjir dan Zona Merah Jambi

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 23:59 WIB

Bekasi Utara Krisis Air, PDAM Janji Normalisasi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:10 WIB

Bali Siap Bangun PSEL, Masyarakat Tetap Diminta Pilah Sampah

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:10 WIB

Antrean Panjang di SPBU Bandar Lampung Akibat Kelangkaan Solar

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 09:10 WIB

Brigadir Polres Tanjung Balai Jadi Tersangka Curi Rp 6,4 Juta

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:16 WIB

Pasca Keracunan, Agam Hentikan Dapur MBG

Berita Terbaru

Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya di Bandara Orly, Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan

Nasional

Prabowo Tegaskan Percepatan Program Makan Bergizi

Senin, 6 Okt 2025 - 05:00 WIB

Ilustrasi kapal ASDP. Foto: Dok. ASDP

Bisnis

ASDP Bersama KPK Perkuat Integritas BUMN

Senin, 6 Okt 2025 - 03:00 WIB