Bahaya Mikroplastik di Udara, Dokter DKI Peringatkan Risiko untuk Ibu Hamil dan Janin

- Jurnalis

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mikroplastik yang terkandung di air hujan Jakarta. Foto: Dok. BRIN

Mikroplastik yang terkandung di air hujan Jakarta. Foto: Dok. BRIN

Jakarta, albrita.com – Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Rahmat Aji Pramono, memperingatkan bahaya paparan mikroplastik di udara bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Ia menyampaikan hal itu setelah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta.

Rahmat menjelaskan, partikel mikroplastik berukuran sangat kecil dapat masuk ke sistem peredaran darah manusia. Partikel tersebut berpotensi mengganggu fungsi organ vital, termasuk organ janin dalam kandungan.

“Kalau ukurannya sangat kecil, dia bisa menembus pembuluh darah dan memengaruhi banyak organ. Mikroplastik juga termasuk dalam kategori polutan PM 2,5 yang sangat halus,” kata Rahmat saat memberikan keterangan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/10).

Baca Juga :  Truk Sampah Tabrak Motor, Anak Tewas di Medan

Sebagai informasi, PM 2,5 atau Particulate Matter 2.5 merupakan partikel udara berukuran kurang dari 2,5 mikrometer. Karena ukurannya yang amat kecil, partikel ini bisa masuk melalui sistem pernapasan dan menembus aliran darah manusia.

Rahmat menuturkan, mikroplastik yang mencapai aliran darah dapat memengaruhi tumbuh kembang janin. Ia menjelaskan bahwa partikel ini bisa menghambat distribusi nutrisi yang dibutuhkan janin. “Kalau polutan ini sampai ke sistem sirkulasi janin, maka proses penyerapan nutrisinya terganggu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rahmat menyebut paparan jangka panjang terhadap mikroplastik maupun PM 2,5 berpotensi meningkatkan risiko gangguan tumbuh kembang janin. “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa partikel halus ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Petani Sukabumi Tewas Usai Bertarung dengan Ular King Cobra

Ia juga menegaskan belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan langsung antara mikroplastik dan autisme. Namun, ia menilai mikroplastik tetap menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai karena dapat memicu gangguan kesehatan ibu dan janin.

“Mikroplastik dan PM 2,5 memang tidak terbukti menyebabkan autisme secara langsung. Tetapi keduanya tetap berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada janin,” kata Rahmat menutup penjelasannya. (YS*)

Berita Terkait

Bocah 10 Tahun di Cianjur Gantung Diri di Rumah, Polisi Selidiki Kasus
Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Gempol, Indramayu
Ibu di Bukittinggi Buang Bayi ke Ngarai Sianok, Polisi Dalami Motif dan Kronologi
Empat Warga Semarang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Tol Pemalang-Batang
Banjir Besar Lumpuhkan Jalur Pantura Semarang–Demak, Ribuan Warga Terdampak
Ibu Muda di Bukittinggi Buang Bayi ke Ngarai Sianok, Polisi Tangkap Pelaku
Candra Antoni Terpilih Jadi Ketua PWI Tanah Datar Masa Bakti 2025–2028
Puting Beliung Rusak 40 Rumah di Cirebon dan Bogor

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:01 WIB

Bocah 10 Tahun di Cianjur Gantung Diri di Rumah, Polisi Selidiki Kasus

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:33 WIB

Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Gempol, Indramayu

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:33 WIB

Empat Warga Semarang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Tol Pemalang-Batang

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:01 WIB

Banjir Besar Lumpuhkan Jalur Pantura Semarang–Demak, Ribuan Warga Terdampak

Minggu, 26 Oktober 2025 - 06:10 WIB

Ibu Muda di Bukittinggi Buang Bayi ke Ngarai Sianok, Polisi Tangkap Pelaku

Berita Terbaru

Petugas evakuasi mayat pria terlilit jaket di Sungai Gempol, Indramayu. Foto: Dok. Istimewa

Daerah

Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Gempol, Indramayu

Minggu, 26 Okt 2025 - 12:33 WIB