Jakarta, albrita.com – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendorong pemanfaatan bioetanol dalam bensin meningkat di atas 5 persen (E5).
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyebut Bahlil ingin bauran etanol lebih tinggi untuk meningkatkan performa mesin kendaraan.
Eniya menambahkan Pertamina sudah melakukan uji coba pasar Pertamax Green 95 dengan kandungan etanol 5 persen di 104 SPBU. Bahan bakar ini menggunakan etanol dalam negeri.
Kendaraan di Indonesia mampu menggunakan campuran etanol hingga 20 persen (E20). Pertamina juga menyiapkan fasilitas blending hingga E20 di Plumpang.
Eniya menegaskan pemerintah ingin mengandalkan produksi etanol dalam negeri, tanpa impor. Saat ini, potensi produksi di Papua mencapai 150 ribu hingga 300 ribu kiloliter per tahun.
Negara lain sudah menerapkan etanol. Amerika Serikat pakai E20, Brasil E35–E100, Thailand dan India E20, sedangkan Eropa standar E10. Indonesia mengikuti tren ini untuk mendukung energi bersih. (MDA*)