Semarang, albrita.com – Hujan deras selama beberapa hari terakhir membuat banjir kembali meluas di Kota Semarang, Rabu (29/10). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat air merendam 24 kelurahan di lima kecamatan dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter.
BPBD menyebut banjir menenggelamkan sebagian besar wilayah Semarang Utara, Genuk, Gayamsari, Pedurungan, dan Semarang Timur. Air setinggi lutut hingga pinggang menghambat aktivitas warga dan membuat jalur utama Pantura Semarang–Demak di Jalan Kaligawe Raya macet parah.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, menyatakan banjir menimpa 63.400 jiwa dari 21.125 kepala keluarga. Ia menegaskan, tim gabungan terus mengevakuasi warga yang terjebak di rumah dan menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah titik terdampak.
“Tiga warga meninggal dunia dan satu orang masih hilang terseret arus. Kami terus mencari korban dan memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi,” kata Endro.
BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan membuka posko pengungsian di Kelurahan Muktiharjo Kidul dan Universitas Semarang (USM). Total 39 warga telah mengungsi ke dua lokasi tersebut sejak Selasa malam.
Endro menambahkan, Pemerintah Kota Semarang mengerahkan alat berat untuk mempercepat penyedotan air serta membersihkan saluran yang tersumbat. Petugas juga melakukan rekayasa cuaca untuk mempercepat proses penguapan air hujan.
“Cuaca ekstrem sulit dikendalikan, tapi kami berupaya meminimalkan dampaknya. Tim terus bekerja agar masyarakat tetap aman dan wilayah cepat pulih,” ujarnya.
Warga yang terdampak mengaku pasrah menghadapi banjir tahunan ini. Meski begitu, mereka berharap pemerintah segera memperbaiki drainase dan menambah pompa air di kawasan rawan genangan, terutama Kaligawe, Trimulyo, dan Genuksari.
Situasi di lapangan masih sulit dilalui kendaraan kecil. Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas dan mengarahkan sebagian kendaraan ke jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di kawasan banjir.
Banjir tahun ini menjadi salah satu yang paling luas di Semarang sejak awal 2025. Pemerintah terus mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas selama masa tanggap darurat berlangsung. (YS*)








