Gaza, albrita.com – Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menuduh Israel melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza. Pasukan Israel menyerang wilayah itu pada Selasa (28/10) dan menewaskan 20 warga sipil.
Brigade al-Qassam menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja memerintahkan serangan yang merusak kesepakatan damai. Mereka menunda pengembalian jenazah sandera sebagai bentuk perlawanan.
Juru bicara Brigade al-Qassam memperingatkan, serangan baru akan menghambat tim mereka mencari dan mengambil jenazah 13 tawanan yang masih tertinggal di Gaza.
Militer Israel berdalih, pasukannya menyerang karena Hamas melakukan kontak senjata di selatan Rafah dan melukai satu tentara. Hamas membantah tuduhan itu dan menilai Israel hanya mencari alasan untuk memperpanjang konflik.
Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance memastikan gencatan senjata tetap berlaku. Ia menilai bentrokan kecil tidak akan menggagalkan kesepakatan damai yang sudah dibuat oleh Presiden AS.
Serangan terbaru ini memperburuk situasi di Gaza dan meningkatkan ketegangan antara Hamas dan Israel. (MDA*)








